News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sulut

Cukup Bayar Rp 10 Ribu, Anda Tahu Rahasia Bikin Keramik yang Indah di Remboken, Minahasa

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengrajin keramik di Desa Pulutan, Kecamatan Remboken, Minahasa, sedang menyelesaikan pekerjaannya. Wisatawan dapat belajar singkat dari pengrajin (Tribun Manado/ Finneke Wolajan)

Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan

TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA  - Ingin tahu gimana rasanya terlibat langsung dalam pembuatan keramik? Anda akan menemukannya di Desa Pulutan, Kecamatan Remboken, Minahasa.

Jika berkunjung ke Sulawesi Utara, apa salahnya jika menyempatkan diri ke desa yang menjadi pusat kerajinan keramik ini, yang sekaligus sebagai destinasi wisata favorit di Kabupaten Minahasa.

Kerajinan keramik di desa ini merupakan tradisi turun temurun. Dari orangtua hingga anak-anak, umumnya dibekali ilmu membuat keramik. Warga pun terus menjaga tradisi ini.

Desa ini tak jauh dari danau Tondano. Hawanya sejuk, dan berada di tengah persawahan dan perkebunan warga. Hening dan jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota.


Sentra kerajinan keramik di Desa Pulutan, Kecamatan Remboken, Minahasa (Tribun Manado/ Finneke Wolajan)

Memasuki desa, pengunjung akan disambut dengan tugu selamat datang, yang di atasnya dibuat keramik raksasa yang dicat coklat. Di sepanjang jalan desa, akan terlihat rumah-rumah yang di depannya ditaruh keramik-keramik hasil kerajinan.

Karena telah masuk kawasan wisata, warga setempat sudah terbiasa dengan kedatangan orang asing. Sapaan ramah dengan senyum mengembang warga setempat akan menyambut para wisatawan.

Meski warga rata-rata memproduksi keramik, tapi tak semua bisa melayani wisawatan untuk membuat keramik. Itu hanya bisa dilakukan di pusat pelatihan keramik Pulutan.

Di tempat ini, wisatawan bisa merasakan langsung bagaimana membuat sebuah keramik.

Mulai dari proses pembentukan hingga pembakaran. Para pendamping yang merupakan pengrajin profesional akan menuntun wisatawan.

Tarif Untuk Orang Bule dan Wisatawan Lokal Berbeda

Untuk bisa merasakannya, wisatawan hanya perlu mengeluarkan Rp 10 ribu tiap orang, selama satu jam.

Harga tersebut berlaku tiap kelipatannya. Harga tersebut berlaku bagi wisatawan lokal. Untuk turis asing, harganya dilipat gandakan menjadi Rp 150 ribu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini