Laporan Wartawan Serambi Indonesia/Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Sejak berdiri 48 tahun lalu, Mie Razali tak pernah sepi pengunjung.
Salah satu warung mie Aceh tersohor itu memang menjadi langganan pejabat, mulai menteri hingga Presiden RI, tak terkecuali Jokowi pernah menjajal Mie Razali.
Letaknya yang strategis di pusat kota, yakni di Jalan TP Polem, Peunayong, Banda Aceh, dan tentu saja berkat racikan rahasia dapur keluarga menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata kuliner ‘wajib’.
Tak berlebihan karena mie Aceh yang satu ini memang bisa membuat lidah Anda tak henti bergoyang.
Mie Razali yang berlokasi di Jalan TP Polem, Peunayong, Banda Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Bagi Anda yang sedang berkunjung ke ibu kota provinsi paling barat Indonesia ini, jangan ragu untuk singgah dan membuktikan sendiri sensasi rasanya.
Mie Razali menawarkan mie biasa dan mie spesial.
Untuk mie Aceh biasa ala Razali dengan komposisi mie tepung, dicampur sayuran berupa toge dan kol berlumur bumbu yang sudah dihaluskan, dihargai Rp 10.000 per porsi.
Sementara untuk mie spesial dengan tambahan (udang/cumi/daging/kepiting) dihargai Rp 25.000 per porsi.
Bila Anda ingin mencicipi perpaduan keempat rasa spesial itu dalam satu sajian, maka cukup merogoh kocek Rp 45.000.
Harga tersebut bisa dikatakan terjangkau untuk rasa yang istimewa.
Khusus bagi pengunjung yang memesan mie spesial kepiting, Anda tak perlu pusing memikirkan cara melahapnya.
Kita tak akan dibuat repot karena pelayan sudah menyiapkan sebuah perlengkapan makan untuk merobek cangkang kepiting yang dikenal keras itu.
Kekhasan dari mie Aceh adalah komposisi rempah dan bumbu yang dihaluskan yang menghasilkan citarasa pedas dan asam yang pas di lidah.
Rasanya yang nendang juga diperoleh dari cara memasak baik dengan direbus, ditumis, atau digoreng.
Kita bisa memilih sesuai selera dengan sajian fresh food.
Mie Razali yang berlokasi di Jalan TP Polem, Peunayong, Banda Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Cukup menunggu 5 hingga 10 menit, maka pesanan pun siap terhidang di atas meja.
Selain itu rahasia kelezatan mie Aceh adalah acar bawang yang menjadi menu pendamping.
Acar bawang terdiri dari irisan bawang merah ditambah mentimun, jeruk nipis, dan kerupuk melinjo.
Sementara untuk mie yang menjadi bahan baku utama terbuat dari tepung dan diolah langsung oleh empunya warung mie.
Kesemuanya juga dalam kondisi fresh.
“Dalam sehari kami bisa menghabiskan hingga 100 Kg mie dengan pengunjung mencapai ratusan orang,” ujar salah satu koki mie Razali, Rahmat.
Tempat ini buka mulai pukul 10.00-01.00 WIB.
Sore hingga jelang tengah malam menjadi puncak ramainya pembeli.
Mie Razali yang berlokasi di Jalan TP Polem, Peunayong, Banda Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Selain di Peunayong, kita juga bisa merasakan kelezatan Mie Razali yang membuka cabangnya di Jalan Soekarno-Hatta, Lampeuneureut, Darul Imarah, Aceh Besar.
Bagaimana, sudah siap ‘goyang lidah’ dengan sensasi rasa Mie Aceh Razali?