Laporan Wartawan Warta Kota/Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kepulan asap tipis seolah tak pernah usai menghiasi rumah makan Sate Kelopo Bu Asih atau yang terkenal dengan Sate Kelopo Ondomohen.
Demikian pula pemandangan antrean pelanggan di kasir yang membuat kesibukan para pelayan mondar-mandir mengantarkan pesanan ke masing-masing meja.
Cukup menyita waktu memang untuk bisa meniktmati kuliner dari daging dibakar yang cukup terkenal di Surabaya ini.
Tersohor lantaran kelezatannya membuat rumah makan yang beralamat di Jalan Walikota Mustajab, No. 36, Surabaya ini tak henti didatangi para pencinta kuliner.
“Sate kelapa sebenarnya berasal dari Madura tapi lebih dikenal di Surabaya, ada percampuran makanan khas Surabaya dan Maduranya,” ujar Arie Parikesit selaku Koordinator Ekspedisi Warisan Kuliner Nusantara Bango kepada Tribun Travel di RM Sate Kelopo Ondomohen, Surabaya, pekan lalu.
Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih Surabaya. (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)
Sate Kelopo dibuat dari bahan dasar daging sapi yang lebih dulu diungkep lalu dimasukan potongan demi potongan ke tusukan sate lantas dilumuri parutan kelapa.
Parutan kelapa berfungsi menjaga pembakaran sate maksimal tanpa membuat hangus atau gosong daging serta melahirkan rasa gurih dan harum.
Baluran kelapa tidak hanya dilakukan pada saat sate dibakar, melainkan juga saat dihidangkan menggunakan serundeng.
Lagi-lagi kelapa itulah yang membuat cita rasa Sate Kelopo berbeda dengan sate kebanyakan dan memiliki ciri khas baik dari rasa maupun tekstur dagingnya.
Warung Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih Surabaya. (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)
Arie mengatakan, sebenarnya Sate Kelopo mudah ditemui di Surabaya, bahkan hampir di setiap pedagang sate menghadirkan Sate Kelopo sebagai menu andalannya.
“Tapi yang terkenal dan melegenda ya Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih ini,” ujar Arie.
Melegendanya Sate Kelopo Ondomohen membuat warung makan yang satu ini tak henti didatangi para pencinta kuliner sekalipun malam kian larut.
Deretan bangku di bagian dalam ruang maupun luar ruang terasa kurang lantaran membludaknya para pembeli.