Laporan Reporter Banjarmasin Post, Yayu Fathila
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Gangan Asam Patin adalah salah satu kuliner khas Kalimantan Selatan.
Sesuai namanya, sayur ini berbahan ikan patin.
Patin memiliki banyak lemak, tak heran jika kemudian sayur ini juga berlemak.
Bagi Anda yang tak menyukai makanan berlemak, tidak direkomendasikan untuk menyantapnya.
Sayur ini sangat populer bagi orang Banjar.
Gangan asam patin khas Banjar (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)
Rasanya yang gurih, dipadukan dengan lezatnya daging ikan patin dan asam kuahnya, merupakan kolaborasi citarasa lokal Banjar yang pas di lidah.
Apalagi jika disantap dalam keadaan panas dengan nasi yang masih panas juga, lengkap dengan Sambal Acan khas Banjar, rasanya akan kian mantap dan menggugah selera.
Kuahnya berwarna kuning agak keputihan karena berbahan kunyit dan kemiri.
Bahannya tak hanya patin, namun ada juga timun, kacang panjang dan kol.
Sayur ini, di rumah makan Masakan Khas Banjar Warung Mama Ihai di Jalan Veteran RT 23 (samping toko Dunia Sepatu), Banjarmasin, dijual Rp 15.000 seporsi.
Dengan seharga itu, porsinya besar sekali, bahkan cukup untuk tiga orang.
Apalagi, ikan patin yang di sayur ini besar-besar dan gemuk-gemuk. Sangat mengundang selera makan pastinya.
Menu gangan asam patin disukai para keluarga Banjar. (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)
“Untuk gangan asam ini tak hanya berbahan ikan patin. Ada juga yang berbahan ikan baung dan gabus, tetapi harganya berbeda-beda. Kalau yang ikan baung Rp 25.000 dan gabus Rp 30.000. Harganya memang mahal untuk sekelas warung di pinggir jalan seperti ini, tetapi saya berikan porsinya besar. Misalnya, untuk yang berbahan ikan gabus, ikannya satu ekor besar untuk satu porsi,” terang pemilik warung makan ini, Hj Noor Hasanah.