Laporan Reporter Serambi Indonesia/Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Dari namanya saja makanan yang satu ini sudah unik.
Ayam Sampah atau Ayam Tangkap, begitu nama populernya.
Disebut Ayam Sampah karena makanan yang menjadikan ayam goreng sebagai komposisi utama ini, disajikan bersama gunungan daun rempah berupa temuru dan pandan yang digoreng kering.
Tak heran jika kemudian pembeli menamainya Ayam Sampah.
Sajian Ayam Sampah atau Ayam Tangkap Rumah Makan Aceh Rayeuk, di Jalan Tgk Imum Luengbata, Banda Aceh. (Foto-foto Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Sedangkan nama Ayam Tangkap merupakan nama resmi yang disematkan oleh pemilik usaha rumah makan.
Hal ini mengingat pembeli diberi kebebasan memilih ayam mana yang hendak disantap, baru kemudian ditangkap dan diolah oleh koki untuk disajikan kepada pembeli.
Cara Menyantap
Sama seperti namanya, cara menyantapnya juga unik.
Daun temuru dan pandan yang memenuhi hampir semua permukaan piring hanya menyisakan sedikit celah bagi potongan ayam yang mengintip dibalik gunungan daun.
Oleh karena itu jika hendak memakannya, maka anda harus mengubek-ubek terlebih dulu guna menemukan ayam yang dipotong kecil-kecil yang tertimbun dedaunan.
“Ayam Tangkap cocok dimakan berdua atau bertiga. Porsinya cukup besar dan enak disantap dengan nasi selagi hangat,” ujar Nunung, warga asal kota setempat yang makan bersama seorang teman.
Pengunjung saat menikmati Ayam Sampah atau Ayam Tangkap, sajian Rumah Makan Aceh Rayeuk, di Jalan Tgk Imum Luengbata, Banda Aceh.
Cara Memasak
Serambi Indonesia (Tribun Network) berkesempatan bertandang ke Rumah Makan Aceh Rayeuk, salah satu tempat yang menyajikan menu spesialis ayam tangkap.