Laporan Wartawan Sriwijaya Post/Yandi Triansyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sepuluh hari terakhir bulan Syaban, setiap tahunnya di Kota Palembang dilaksanakan Haul dan Ziarah Kubra ulama dan auliya Palembang Darussalam.
Haul dan Ziarah Kubra menjadi tradisi turun temurun, terutama bagi kaum alawiyyin yang bermukim di Palembang.
Kegiatan ini sudah dilaksanakan bertahun-tahun oleh salaf Baalawi di Kota Palembang menjelang masuknya bulan Ramadahan.
Sejak 2004, kegiatan ini lebih semarak dan menjadi even akbar karena banyak dihadiri habaib dan tamu dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan.
Merupakan tradisi yang kaya ilmu dari salafunassholeh yang unik dan patut untuk disebarluaskan keberadaannya demi menambah khazanah pengetahuan dan Kebudayaan Islam di Nusantara dan dunia.
Haul dan Ziarah Kubra ulama dan auliya Palembang Darussalam, di Palembang, Sumsel. (Foto-foto Sriwijaya Post/Yandi Triansyah)
Seperti kemarin, Jumat (12/6/2015), mengawali Haul dan Ziarah Kubra, ribuan jemaah berzikir dan melafaskan asma Allah.
Kemudian dilanjutkan ke makam Al-Habib Ahmad bin Syeikh Shahab.
Untuk semua perjalanan ziarah, dilakukan dengan berjalan kaki dengan disemarakkan tetabuan hajir marawis dan untaian qasidah.
Bendera dan umbul-umbul bertuliskan kalimat tauhid, asmaul husna dan asmaun nabi.
Di pemakaman Al-Habib Ahmad bin Syeikh Shahab inilah sebagian besar Sadah Ba'alawi Palembang dimakamkan. Khususnya yang berdomisili di Seberang Ilir.
Selain itu, makam ulama dan waliyullah diantaranya Al-Habib Abdullah bin Idrus Shahab (ayah Al-Habib Alwi Qolbu Tarim, Hadhramaut), Al-Habib Umar bin Hud As-Seggaf, Al-Habib Ali bin Alwi Shahab, Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Bin Hamid, Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Musawa.
Haul dan Ziarah Kubra ulama dan auliya Palembang Darussalam, di Palembang, Sumsel.
Acara ini juga melibatkan keluarga Kesultanan Palembang Darussalam mengingat eratnya hubungan kekeluargaan kaum alawiyyin dengan para sultan di Kesultanan Palembang Darussalam.
Di pemakaman Al-Habib Ahmad bin Syeikh Shahab dilakukan acara yasinan dan tahlilan.
Setelah itu jemaah kembali ke sekretariat untuk makan siang, dilanjutkan dengan salat Jumat.
Hari kedua dilanjutkan ketempat ziarah kepemakaman Auliya dan Habaib Seberang Ulu Telaga Sewidak dan Babus Salam As Seggaf.
Kemudian dilanjutkan pada hari ketiga Haul Al Faqihil Muqaddam Tsani Al Imam Abdurraan As Seggaf 10 Ilir Sei Bayas Palembang.
Haul dan Ziarah Kubra ulama dan auliya Palembang Darussalam, di Palembang, Sumsel.
Prosesi ziarah dilakukan dengan arak-arakan menempuh rute dari kediaman Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Habsyi yang terletak di Kampung Karang Panjang (BBC) 12 Ulu Palembang.
Melintasi situs perkampungan Alawiyyin Al Munawwar hingga berakhir di pemakaman Aukiyah dan Habib Telaga Sewidak.
Nama perkampungan Al-Munawwar dinisbahkan kepada Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Munawwar, seorang ulama yang berjasa besar dalam perkembangan dakwah di Kota Palembang.
Selain itu, kompleks pemakaman Auliyah dan Habaib Telaga Sewidak terpecah menjadi beberapa gubah lainnya yang letaknnya berdekatan.
Yang paling besar lebih dikenal dengan pemakaman Telaga Sewidak itu sendiri.
Sedangkan gubah-gubah lainnya yaitu Gubah Kenduruan, Gubah Gundul, Gubah Bilfaqih, Gubah Basyaib, Gubah Habib Ahmad bin Ali BSA.
Agenda selanjutnya haul al-faqihil muqaddam tsani al imam abdurrahman As-Seggaf.
Merupakan salah satu tokoh utama para wali dan ulama dari Ahlil Bait Alawiyyin.
Setelah mengikuti Haul Al-Habib Abdullah bin Idrus bin Shahab dan Al-habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Bin Hamid.
Adapun untuk puncak acara dilakukan di pemakaman Al Habib Pangeran Syarif All Bsa pemakaman Kesultanan dan Auliyah kawah tengkurep dan Auliya dan Habaib Kambang Koci.
Di luar dari aktivitas ziarah, para ulama, kyai dan habaib makan dengan bersamaan. Kira-kira satu nampang untuk empat hingga lima orang.
Menunya nasi minyak dan gulai kambing.
Tidak tanggung sebanyak 60 ekor kambing dan 7 kwintal beras disediakan untuk para jamaah yang mengikuti haul dan ziarah kubra.