Jembatan gantung yang dilintasipun cukup menantang, dengan panjang 100 meter dan dibawahnya mengalir deras sungai lematang, 'gempuran' angin siap menggoyang jembatan sehingga pengunjung yang melintas akan terasa berayun.
Nah, setibanya di Desa Perigi, jarak tempuh dengan berjalan kaki harus ditempuh sekitar 15 menit.
Namun tunggu dulu, tidak muda untuk sampai dilokasi tujuan, sebaiknya bagi anda yang belum tahu lokasi mengajak warga sekitar yang memang siap mengantarkan.
Dengan upah seiklasnya, pengunjung dihantarkan hingga ke lokasi.
Kendati demikian, pengunjung harus tetap berjuang keras dan ekstra hati hati.
Pasalnya selain mendaki, pengunjung harus melintasi lereng perbukitan dengan lebar jalan yang hanya satu meter.
Tak hanya itu, kondisi jalan juga licin dan saat musim hujan becek.
Makanya, perlu berhati hati karena bisa saja pengunjung terjatuh.
Jalan tersebut juga merupakan akses bagi warga sekitar ke lokasi perkebunan.
Jika pengunjung berhasil melintasi jalan, seikitar 50 meter dari lokasi sudah terdengar gemercak hempasan air terjun.
Rasa capai atau lelah pun dijamin terbayar setalah mata pengunjung melihat air terjun tiga tingkat tersebut.
Tak hanya itu, semak dan pepohonan yang ada di sekeliling air terjun semakin menambah suasana asri dan sejuk.
Sejak ditemukan warga sekitar, air terjun ini menjadi idola khususnya kalangan muda mudi.
Di akhir pekan, selalu ramai dikunjungi.
Nah, sebaiknya anda juga mandi di lokasi wisata andalan warga Bumi Seganti Setungguan ini.
Persis dibawah air terjun, terbentuk seperti kolam dengan dikelilingi batu kali.
Selain deras, air sangat jernih dan dingin hingga pengunjung dijamin menggigil.