TRIBUNNEWS.COM - Kini, hampir semua stasiun televisi memiliki mata acara bertema wisata petualangan.
Hanya nama dan kemasannya saja yang berbeda-beda. Tapi jauh sebelum acara wisata petualangan jadi trend di berbagai TV, Riyanni Djangkaru adalah sosok yang pertama terjun sebagai reporter liputan dengan tema wisata outdoor.
Masuk hutan, naik gunung, menyelam di laut hingga keberaniannya mencicipi berbagai kuliner ekstrem ternyata mengundang minat dan perhatian khusus dari pemirsa TV.
Dan berkat kiprahnya menjadi reporter acara "Jejak Petualangan" di TV7 (sekarang berubah menjadi Trans 7), hampir semua TV lantas berlomba-lomba bersaing memroduksi acara serupa dengan style yang hampir sama dengan apa yang dilakukan Riyanni.
Siapa Riyanni Djangkaru?
Lahir di Bogor, Jawa Barat, 31 Januari 1980, anak pertama dari empat bersaudara berdarah Sunda dan Komering Sumatera Selatan ini mulai terkenal sejak menjadi presenter Jejak Petualang tayangan TV7 tahun 2002 - 2006.
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor ini sekarang masih bekerja di dunia pertelevisian meski tak lagi menjadi presenter "Jejak Petualang".
Riyanni terlihat di Trans 7 dalam "Redaksi Pagi" sebagai presenter "Jalan Pagi" serta Sportawa.
Menurut catatan Wikipedia, awalnya wanita berdarah Garut dan Palembang ini ingin menjadi news presenter.
Riyanni Djangkaru
Meski lowongan untuk presenter olahraga telah lewat, Riyanni tetap mengirimkan lamaran. Setelah menyisihkan ratusan orang, wanita dengan tinggi 168 cm ini pun didapuk menjadi presenter Jejak Petualang.
Riyanni adalah Co-founder dan CEO PT Divemag Indonesia yang menerbitkan majalah gratis Divemag dimana ia juga menjadi Editor in Chief. Mulai April 2012, ia juga menjadi The Mom di DiveBoxCoffee.
Berkat kepeloporannya di dunia wisata petualangan, Riyanni kerap diundang ke berbagai diskusi dan didaulat menjadi pembicara.
Ia banyak berbagi ilmu dan cerita suka duka menjadi reporter dan meliput dunia wisata petualangan yang kin banyak digemari jutaan pemirsa televisi itu (Agung BS/ abstribun@gmail.com)