Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Tak lengkap rasanya jika ke kota Paris tanpa melihat kemegahan Menara Eiffel.
Meski mata sama sekali belum terpejam sejak meninggalkan Turki, tapi Tribunnews.com dan rombongan AirAsia "bela-belain" untuk sekedar menginjakkan kaki di sana pada hari pertama.
Kesan pertama saat lihat Eiffel. Romantis? Iya. Hampir di setiap sudut terlihat pasangan saling berpelukan.
Tidak dapat dibohongi aura romantis menyelimuti sejumlah pasangan yang datang ke Eiffel.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan kami pun berfoto atau sekedar melihat pernak-pernik yang ada d Eiffel.
Tak terasa hampir setengah jam kami berfoto, perut mulai keroncongan.
Untung saja AirAsia sudah memesan tempat untuk rombongan.
Tapi ada satu hal yang menarik. Ketika rombongan wartawan diundang makan siang oleh Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, ternyata Restoran yang kami tuju itu letaknya di lantai 1 menara Eiffel.
Hmmm... lantas gimana ya rasanya?
Setelah keluar dari lift khusus Eiffel, sepintas tidak ada yang spesial dari tampilan Restoran 58 Tour Eiffel yang ada di lantai 1 tersebut.
Dari tampilan, mengingatkan Tribunnews.com pada restoran UNION yang ada di Plaza Senayan, Jakarta.
Lampu pijar, warna coklat, dan sejumlah lukisan yang dipajang di tiap dinding menambah kesan klasik restoran tersebut.
Dari sisi tampilan, yang membedakan hanya minibar yang menampilkan sejumlah minuman alkohol dari wine hingga bacardi.
Kesibukan bartender di Restoran 58 Tour Eiffel, di lantai 1 Menara Eiffel, di kota Paris, Perancis (Tribunnews.com/ Sanusi)
So, how's the food then?
Kali pertama yang disajikan untuk appetizer, adalah ati sapi dengan tampilan segi panjang dicampur salad dan roti tawar.
Rasanya? Hmm.. kalau mau jujur, ya bolehlah untuk makanan pembuka.
Konon, makanan pembuka tersebut khas dari Paris.
Wine, tentu saja wine. Appetizer ati sapi dicampur wine bikin suasana makin hangat di lantai satu menara Eiffel sore itu.
Maklum, di luar angin yang summer masih terasa menusuk di badan.
Tibalah kita pada maincourse.
Salmon goreng nan empuk disandingkan dengan bumbu keju begitu nikmat di lidah.
Suasana sore itu begitu hangat apalagi ditambah dengan pemandangan sungai Seinne, wow.. this is Paris.
Tak terasa sudah hampir dua jam Tribun dan rombongan ada di lantai satu Eiffel.
Chese cake dan kopi pun jadi penutup makanan kami sore itu.
Berminat untuk santap siang di Menara Eiffel? Anda harus merogoh kocek 70-100 Euro untuk grup.
Memang sedikit mahal untuk ukuran makan siang. Tapi semua itu terbayar dengan hidangan yang disajikan.