Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Rahma Lia
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Satu lagi makanan khas yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Palembang.
Namanya laksan, masih termasuk turunan pempek yang sudah sangat melekt di hati masyarakat sebagai kuliner khas Palembang.
Ada sejumlah masyarakat yang menganggap nama panganan ini berasal dari akronim atau penyebutan lafal bahasa Inggris yakni, "Luck Son" yang artinya anak laki-laki yang beruntung.
Laksan adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari sagu dan ikan.
Laksan dibuat dalam bentuk oval dengan rasa yang mirip dengan pempek.
Jika pempek ditemani dengan kuah cuka yang terbuat dari gula merah serta punya rasa yang pedas dan khas, laksan justru menggunakan kuah yang terbuat dari santan berwarna sedikit kemerah-merahan dan gurih, hampir menyerupai kuah lontong sayur.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Resep pembuatan laksan banyak terdapat di mesin pencari (google), sehingga tidak perlu jauh-jauh datang ke Palembang.
Tapi tentu saja, akan terasa lebih afdol jika mencicipnya langsung ke kota asalnya dibuat dibuat oleh penduduk Palembang.
Secara ringkas, proses pembuatan Laksan adalah dengan mengaduk semua adonan bahan menjadi satu, yang terdiri dari ikan dan sagu (sama seperti pembuatan pempek), kemudian bentuk menjadi lenjeran panjang lalu kukus.
Setelah dikukus potong-potong kira-kira 1 cm berbentuk oval.
Sementara untuk kuah, bisa menghaluskan bumbu yang ada, seperti bawang merah dan cabai lalu ditumis.
Setelah harum, masukkan udang yang digiling halus dan masukkan santan dan kemudian godok sambil aduk terus.
Proses penyajiannya pun cukup mudah, potongan laksan disajikan dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan kuah santan lalu hidangkan dengan irisan daun kucai dan bawang goreng.