Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya.
Berbagai kuliner khas daerahnya juga jadi perbincangan dan selalu dicari wisatawan ketika berkunjung ke Bali.
Selain jaje (jajan) khas Bali yang selalu diburu di setiap pasar seperti di Pasar Kreneng, Denpasar Bali, masih ada lagi makanan khas lainnya.
Biasanya jaje Bali maupun makanan khas Bali lainnya komplit disajikan setiap malam di pasar senggol Kreneng.
Satu dari makanan khas itu adalah Tipat Cantok (tipat dengan bumbu kacang).
Keramaian pengunjung membeli kuliner khas lokal Bali di Pasar Kreneng, Denpasar (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)
Makanan khas Bali ini sudah sangat merakyat dan bisa dengan mudah ditemukan di setiap warung di Bali.
Termasuk juga di Pasar Senggol Kreneng, selalu ada dan biasanya dijual oleh pedagang yang juga menyediakan jaje Bali.
Bahan-bahan untuk membuat tipat cantok terbilang sederhana.
Seperti ketupat, gula Bali (gula merah), cabai rawit, petis, tauco, bawang putih, jeruk limau, garam, dan kacang tanah.
Ditambah aneka sayuran yang sudah direbus, seperti kangkung, tauge.
Selain itu, juga diisi tahu dan tempe.
Cara buatnya sangat simple, seluruh bumbu dihaluskan kemudian dicampur dengan ketupat tahu dan tempe. Tipat cantok bisa langsung dihidangkan.
Warga Bali umumnya menggemari makanan satu ini.
Tipat cantok, santapan mirip gado-gado, khas Bali sedang diracik sang penjual (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)
Sepintas tipat cantok mirip dengan gado-gado dengan bumbu dasar yang terbuat dari kacang tanah.
Satu porsi tipat cantok dijual dengan harga Rp 8 ribu.
Serombotan dan Sayur Bejek Hanya Rp 5 Ribu
Tak hanya tipat cantok, makanan khas lainnya yang juga menjadi favorit adalah serombotan dan sayur bejek.
Kedua bahan yang digunakan pada serombotan dan sayur bejek, yaitu sayuran berupa kacang panjang, tauge, pare, dan kangkung.
Perbedaan terletak pada penggunaan bumbunya.
Serombotan menggunakan bumbu sambal pedas dan berisi kelapa.
Sedangkan untuk sayur bejek (remas), sayuran berisi bumbu berupa clengis dan sambal embe yang kemudian diremas agar menyatu.
Kedua makanan ini bercita rasa pedas.
Makin pedas, makin menggugah selera.
Kedua makanan tersebut dipatok dengan harga Rp 5 ribu.
Sambal embe khas Bali (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)
“Saya sering beli rujak bejek terus diberi tipat. Rasanya enak, pedas, dan murah. Jaja Bali juga sering beli untuk orang rumah,” ujar Ratna Dwi (22), seorang pengunjung yang menjadi langganan sejak dua tahun lalu.
Dengan harga yang ramah di kantong dan rasa enak, tentu makanan khas Bali satu ini dapat menjadi alternatif bagi Anda yang berlibur dengan budget pas-pasan atau ala backpacker.
Setelah menyantap makanan, Anda bisa berkeliling pasar sekadar melihat berbagai barang yang dijual, seperti baju, celana, sepatu, hingga batu akik.