News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenapa Pesawat Tidak Terbang Lurus Melintasi Samudera Pasifik? Simak Faktanya

Penulis: Ambar Purwaningrum
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat yang melintasi lautan saat sunset.

TRIBUNNEWS.COM - Seiring dengan kemajuan teknologi penerbangan, pesawat kini dapat menempuh rute-rute yang sebelumnya dianggap mustahil. 

Penerbangan dari Amerika Utara ke Eropa atau Asia yang melintasi Kutub Utara adalah satu contoh pencapaian luar biasa ini. 

Baca juga: Marsha Timothy Lawan Rasa Takut dan Tak Nyaman Naik Pesawat, Saat Terima Tawaran Film Tukar Takdir

Ilustrasi perairan di Samudera Pasifik. (M /Pixabay)

Baca juga: Pesawat Spirit Airlines Tertembak saat Mencoba Mendarat di Haiti, 1 Pramugari Terluka

Namun, ada pengecualian yang menarik: meskipun pesawat dapat terbang di berbagai rute ekstrem, mereka tidak langsung melintasi Samudra Pasifik. 

Sebaliknya, pesawat cenderung memilih rute melengkung yang tampaknya lebih panjang, meskipun terlihat tidak efisien. 

Lalu, apa alasan di balik kebiasaan ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

Faktor Biaya Penerbangan Menentukan Rute Penerbangan

Dilansir dari unbelievable-facts, biaya penerbangan menjadi satu faktor utama yang mempengaruhi pemilihan rute. 

Satu tujuan utama maskapai penerbangan adalah untuk menghemat waktu dan biaya. 

Bahan bakar jet sangat mahal, dan maskapai berusaha seefisien mungkin dalam perjalanan, baik dari segi waktu maupun konsumsi bahan bakar. 

Sebagai contoh, pesawat seperti Boeing 747 dapat menghabiskan sekitar satu galon (4 liter) bahan bakar setiap detiknya, atau sekitar lima galon per mil (12 liter per kilometer). 

Selama penerbangan 10 jam, pesawat ini bisa menghabiskan hingga 36.000 galon (150.000 liter) bahan bakar.

Durasi penerbangan juga memengaruhi biaya operasional yang harus ditanggung maskapai, termasuk biaya bahan bakar, gaji kru pesawat, dan lainnya. 

Penumpang tentunya juga ingin sampai ke tujuan dengan cepat. 

Oleh karena itu, meskipun melintasi Samudra Pasifik secara langsung terdengar lebih cepat, kenyataannya rute melengkung justru lebih efisien dalam hal waktu dan konsumsi bahan bakar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini