News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Mau Keliling Denpasar Naik Dokar? Ini Tarif dan Rutenya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak hanya wisatawan domestik, turis asing pun banyak yang menggunakan jasa dokar untuk berkeliling Denpasar.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S dan Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR  – Meski sebagian besar masyarakat di Bali menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi, namun transportasi umum tetap saja memiliki peminat.

Sebut saja dokar, yang kerap digunakan sebagai pendukung pariwisata di Bali.


para kusir dokar kini benar-benar mengandalkan para wisatawan untuk menggunakan jasa transportasinya. (Tribun Bali/Rizal)

 

Lihat saja ketika berjalan-jalan di Jalan Gajah Mada, angkutan yang menggunakan kuda sebagai penggerak transportasi darat ini masih diminati masyarakat yang tinggal di sekitar Pasar Badung, Denpasar Bali.

Tidak hanya masyarakat lokal, wisatawan domestik maupun wisatawan asing juga banyak yang memanfaatkan dokar untuk berkeliling di seputar Kawasan Heritage Jalan Gajah Mada Denpasar.

Tidak sulit menemukan dokar di kawasan ini.

Lihatlah di area seberang pasar Badung, akan tampak beberapa dokar dan juga angkutan umum yang terpakir menunggu penumpang.

Kendaraan-kendaraan ini tentunya bisa menjadi pilihan sarana transportasi untuk berkeliling di kawasan ini.

Untuk dokar sendiri, biaya yang dikenakan untuk berkeliling, yakni sekitar Rp 50 ribu untuk satu dokar.

Rute yang ditempuh, antara lain kawasan Gajah Mada, Kampung Jawa, juga kawasan Catur Muka.

Sementara untuk mobil angkutan umum, mulai dari Rp 5 ribu, dengan jalur ke beberapa titik, seperti Sanglah dan Ubung.

Memang tidak dipungkiri, dokar atau delman saat ini semakin ditinggalkan masyarakat lokal yang dulunya lebih banyak menggunakan jasanya ketika belanja ke Pasar Badung.

Saat ini, para kusir dokar benar-benar mengandalkan para wisatawan untuk menggunakan jasa transportasinya.

Hal tersebut dialami langsung oleh I Nengah Purna, pria asal Karangasem yang telah bekerja menjadi kusir dokar di area Gajah Mada ini sejak puluhan tahun silam.

Diakuinya, termasuk dengan dirinya, kini tinggal 7 pemilik dokar yang masih bertahan menjalankan usaha transportasi tradisional ini.

“Sekarang sudah susah, semua orang punya kendaraan pribadi. Ya, kayak saya, sekarang ini cuma berharap sama turis-turis saja,” ujar Nengah.

Tarifnya Mulai Rp 100 Ribu

Selain di Denpasar, penggunaan dokar di Bali juga masih ramai kawasan Kuta.

Tarif dokar memang senantiasa stabil dibandingkan dengan tarif transportasi lainnya yang menggunakan bahan bakar minyak.

Seperti diungkapkan seorang kusir dokar di kawasan Kuta, Husein.

"Tetap saja harganya saat ini. Masih Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu," ujar Husein, satu diantara belasan penyedia jasa dokar di Pantai Kuta.

Husein mengatakan, untuk wisatawan domestik, harganya masih dalam kisaran Rp 100 ribu.

Dan untuk wisatawan asing kisaran Rp 200 ribu.

"Buka harganya gak segitu sih. Kan kami juga pedagang. Tapi kami gak langsung beri harga mahal," ujarnya di dekat dokarnya di seberang Hard Rock Cafe, Kuta.

Harga itu untuk satu kali perjalanan, yakni di sepanjang Jalan Pantai Kuta, Jalan Melasti, Jalan Legian, berbelok lagi ke Jalan Raya Kuta yang nantinya kembali ke depan Hard Rock Cafe, Kuta.

Harga tersebut menurut Husein adalah harga yang cukup murah mengingat rute yang tidak dekat. "Kurang lebih 30 menit perjalanan lah," sambungnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini