News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumsel

Songket Khas Ogan Ilir, Sumsel, Harganya Mahal Tapi Bertahan Puluhan Tahun, Disukai Istri Pejabat

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas menenun songket di Sentra Kerajinan Songket Kampoeng BNI di Desa Muara Penimbung Ulu, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Bery Supriyadi

TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA - Jika Anda berkunjung ke Kabupaten Ogan Ilir (OI), jangan lupa singgah ke Sentra Kerajinan Songket "Kampoeng BNI" di Desa Muara Penimbung Ulu, Kecamatan Indralaya.


Perlu tingkat ketelitian yang lebih tinggi dalam membuat songket.  (Sriwijaya Post/Bery)

Di sana tersedia berbagai macam jenis dan motif songket khas yang bisa anda lihat dan jadikan oleh-oleh.

Harganya relatif terjangkau, mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung motif dan jenis bahan yang diinginkan.

Semakin baik bahan baku benang sutera maka, semakin mahal juga harga jualnya.

Ada berbagai macam jenis songket yang tersedia di "Kampoeng BNI" antara lain jenis songket spansil pewarnaan alam, limar, lepus dan jenis songket lakap.

Sedangkan, untuk motifnya, cukup bervariasi diantaranya motif mago besaung, perak, motif cantik dan lain-lain.


Ke tempat ini, Anda bisa menumpang becak motor. (Sriwijata Post/Bery)

Anda bisa menumpang kendaraan umum seperti becak motor atau angkutan desa (angdes) yang hanya berjarak lebih kurang 5 kilometer dari Jalintim Km 37 Indralaya-Kayuagung.

Mardiah (37), ketua kelompok sentra kerajinan Songket "Kampoeng BNI" mengungkapkan, untuk songket yang dibanderol seharga Rp 5 juta tersebut, merupakan satu-satunya songket yang tidak mudah dibuat.

Ia menambahkan, perlu tingkat ketelitian yang lebih tinggi dalam pengerjaannya dan bisa menghabiskan waktu selama 60 hari.

Seperti songket yang terbuat dari bahan benang sutera halus kombinasi benang emas dengan motif bercorak menyerupai bunga, dan telah di desain sedemikian rupa berdasarkan order pembeli.

”Itu dijual seharga Rp 5 juta per-style sudah termasuk selendang dan kain songket," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk jenis songket dengan pewarnaan alam biasa, hanya butuh waktu paling lama 10 hari pengerjaannya yang dibanderol seharga Rp 800 ribu-Rp 2 juta. Itu pun, tergantung dengan bahan dan motif bentuk kain songket.

Songket jenis limar, lepus dan jenis songket lakap yang dijual dengan harga kisaran Rp 2juta – Rp 5 juta, berbahan pewarnaan permanen dari bahan baku benang sutera halus bernomor 1 yang dibeli seharga Rp 3 juta lebih per ball ditambah dengan benang emas mengkilap.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini