Laporan Wartawan Tribun Bali, AA Putu Santiasa
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Minuman khas Bali yang sangat terkenal dan semakin hari kian digandrungi masyarakat adalah Loloh Cemcem.
Minuman yang sangat khas berwarna hijau ini, kini semakin mudah ditemui di warung makan, pasar-pasar tradisional hingga swalayan.
Loloh Cemcem diolah dengan cara sederhana, tanpa menggunakan bahan pengawet sehinga hanya bertahan 2-3 hari.
Seperti namanya, Cemcem, loloh ini menggunakan bahan dasar daun cemcem dengan berbagai campuran lainnya, lalu diremas atau dihaluskan kemudian.
Selanjutnya, hasil olahan tersebut yang telah disaring dikemas dalam botol air mineral.
Penjual Loloh Cemcem Bali. (Tribun Bali/AA Putu Santiasa)
Ada rasa sedikit kecut, manis, asem, dan semua rasa jadi satu di dalam minuman ini.
Tidak hanya sebagai pelepas dahaga, Loloh Cemcem juga memiliki berbagai khasiat kesehatan.
Seperti melancarkan pencernaan serta menurunkan tekanan darah.
Saat ini, jika sedang mengunjungi Pesat Kesenian Bali (PKB), Loloh Cemcem bisa didapatkan di sebuah stan khusus menjual minuman tradisional Bali, dekat kalangan Angsoka.
Ada dua jenis loloh yang dijual yakni Loloh Cemcem dan Loloh Kunyit Putih yang berasal dari Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.
Putu Hendra Putra, sang penjual, mengatakan selama PKB dirinya menjual kedua jenis loloh tersebut.
Lapaknya buka dari pagi hingga malam hari sekitar pukul 23.00 Wita.
Loloh Cemcem yang berwarna hijau dalam PKB ini sangat laku dan banyak pengunjung PKB XXXVII yang membeli.
Ia terlihat selalu sibuk melayani pembeli. Harga per botolnya Rp 8.000 untuk Loloh Cemcem, dan Rp 10.000 untuk Loloh Kunyit Putih.
Loloh Kunyit Putih berkhasiat untuk meredakan panas dalam.
Penggemar loloh tidak hanya orang tua maupun dewasa, tetapi anak-anak pun menyukainya.
Bahkan ada yang sengaja membeli untuk dibawa pulang.
“Loloh alami ini bertahan hingga 2 hari, tapi jika ditaruh di dalam kulkas bertahan hingga 3 hari,” ungkap Putu Hendra.
Ia mengaku setiap hari Loloh Cemcem Meme Nyampuh ini dikirim langsung dari Bangli.
Sehari dikirim dua kali, yakni pada pagi dan sore hari.
Ada tempat pengiriman khusus sebagai tempat stock.
Jadi jika barang habis langsung dapat diambil lagi.
“Lebih laris Loloh Cemcemnya, daripada loloh temu (kunyit putih). Mungkin belum booming yah. Transaksi sehari mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu lebih laris lagi,” ujarnya