Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Satu lagi “surga liburan” tersembunyi Pulau Dewata.
Air Terjun Pengempu, namanya.
Keberadaan air terjun di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali ini ternyata belum banyak diketahui oleh para wisatawan, termasuk masyarakat lokal Bali sendiri.
Meskipun tidak begitu tinggi, Air Terjun Pengempu ini memiliki keunikan tersendiri.
Yakni tampilannya yang seperti dihimpit oleh dua tebing batu.
Seperti tumpah ruah dari sela-sela tebing batu tersebut, seperti itulah wujud visual air terjun yang memiliki ketinggian 15-20 meter tersebut.
Suasana sekelilingnya pun masih sangat alami.
Aliran Air Terjun Pengempu Cau Belayu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Dikelilingi oleh pepohonan rindang, ditambah dengan gemericik suara aliran sungai, yang merupakan terusan dari Air Terjun Pengepmu.
Bagi yang ingin rehat sejenak dari hingar bingar perkotaan, bisa mencoba refreshing ke tempat ini.
Dalam beberapa waktu terakhir, kurang lebih satu bulan ke belakang, tempat ini mulai menjadi perhatian kalangan anak muda Bali, khususnya mereka yang berasal dari luar Tabanan.
Melihat postingan gambar Air Terjun Pengempu di media sosial, membuat mereka penasaran untuk datang ke sini.
Seperti yang dilakukan oleh Wahuda, pemuda asal Denpasar Utara yang bersama tiga temannya datang jauh-jauh untuk melali ke tempat ini.
Menurut pemuda berusia 18 tahun ini, Air Terjun Pengempu ini cukup menarik, hanya saja belum banyak yang tahu keberadaannya sehingga untuk mencari lokasinya pun agak sedikit sulit.
“Tempatnya bagus, tapi, ya namanya air terjun tempatnya lumayan jauh. Tapi suasananya dan view-nya bagus. Lumayanlah ke sini,” ujar Wahuda.
Masih di lokasi air terjun ini, kolam yang berada tepat di bawahnya pun kerap digunakan oleh para wisatawan untuk berendam sambil menikmati udara dan air yang menyegarkan.
Selain tidak terlalu dalam, air yang ada di sekitaran kolam air terjun ini pun memiliki warna yang cukup jernih.
Bersamaan dengan Wahuda serta kawan-kawannya, juga hadir beberapa wisatawan lokal lainnya ke Air Terjun Pengempu.
Masih didominasi oleh wisatawan lokal.
Ada juga anak-anak desa setempat yang asyik bermain di sekitaran air terjun ini.
Menurut seorang pedagang di area masuk air terjun ini, kawasan ini mulai ramai dikunjungi dalam empat minggu terakhir ini.
Pedagang di kawasan Air Terjun Pengempu Cau Belayu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Sekitar satu bulanan, katanya, para pengunjung dari Denpasar mulai berdatangan.
Apalagi di akhir pekan, seperti hari Minggu, menurutnya tempat ini akan makin dipenuhi pengunjung.
“Sudah satu bulan terakhir ini ramai yang datang. Apalagi nanti Minggu, tambah ramai lagi. Kalau anak-anak di sini, sering bermain, pagi atau sore karena lagi liburan sekolah,” ujar wanita bernama Kadek Ariyani ini.
Air Terjun Pengempu ini letaknya tidak jauh dari Monkey Forest Sangeh.
Setelah melewati objek wisata Sangeh, akan bertemu pertigaan, lalu ambil jalan ke kiri menuju jembatan Sangeh.
Setelah dari jembatan, kira-kira 200 meter akan sampai di perempatan.
Kemudian di perempatan tersebut belok ke kanan, masuk ke Desa Cau Belayu.
Kira-kira 200 meter akan menemukan penanda bertuliskan “Air Terjun Pengempu”, dari sana ambil ke arah kanan.
Dari sana tinggal lurus, lalu di kanan jalan akan menemukan pagar besi, sebagai pintu masuk kawasan ini.
Tidak perlu khawatir, karena ada tukang parkir dan beberapa pedagang yang menandakan keberadaan lokasi air terjun ini.
Lewati Ratusan Anak Tangga, Tempat Melasti Warga Desa Cau Belayu
Setelah memasuki pagar besi, tidak serta merta pengunjung tiba di lokasi air terjun.
Untuk mencapai spot Air Terjun Pengempu ini, harus terlebih dahulu trekking dengan melewati ratusan anak tangga.
Kira-kira ada 150 anak tangga yang sudah disemen yang harus dilewati di sini.
Tidak perlu takut kelelahan, karena suasana sejuk khas pedesaan membuat perjalanan menuju ke anak tangga paling bawah ini tidak begitu berat.
Di sepanjang anak tangga pun diletakkan beberapa tong sampah.
]Sesampainya di bawah, ambil jalan tanah ke kiri, itulah akses menuju Air Terjun Pengempu.
Sementara jika mengambil yang lurus, akan mengarahkan pengunjung ke kawasan aliran sungai.
Dengan mengikuti jalanan tanah ke kiri tersebut, maka kemudian akan tiba di spot air terjun yang dimaksud.
Di sekitaran air terjun, masih tampak bebatuan besar, yang mana makin banyak menuju ke arah sungai.
Menjadi kawasan suci, yang mana kerap dilakukan ritual ke beji, yakni ritual melasti itu ke sumber mata air (beji) dari air terjun Pengempu.
“Biasanya untuk melasti (menyucikan diri lahir dan bhatin) warga Desa Cau Belayu. Airnya pun bersih ini bisa langsung diminum,” ujar Kadek Ariyani.
Tidak ada biaya yang dikenakan untuk masuk ke area wisata Air Terjun Pengempu. Hanya cukup membayar parkir kendaraan, yakni Rp 1.000 per motor dan kotak donasi untuk siapa yang ingin menyumbang.
Di area atas, sebelum menuruni anak tangga pun tampak beberapa pedagang yang berasal dari warga desa setempat, yang menjual makanan dan minuman kepada para pengunjung.