Ada 20 persen hotel dari sekitar 50 hotel di Karo mulai menjalankan program itu.
Mereka menyediakan layanan antar-jemput wisatawan yang ingin melihat Sinabung di lokasi aman itu dengan tarif beragam.
”Respons wisatawan cukup baik, terutama dari negara-negara yang tidak memiliki gunung api aktif. Hampir setiap hari ada wisatawan yang penasaran ingin melihat aktivitas Sinabung, terutama di malam hari. Upaya ini diharapkan bisa mengatasi keterpurukan pelaku usaha sektor pariwisata selama tingginya aktivitas Sinabung,” katanya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah setempat dalam mengembangkan program itu.
Misalnya, perbaikan akses jalan dan infrastruktur berupa bangunan yang memadai untuk wisatawan menikmati Sinabung di lokasi aman itu.
Eksekutif Asisten Manajer Hotel Sinabung Hill Syahriadi mengaku, pihaknya berharap pemerintah setempat membangkitkan kembali sektor pariwisata Karo yang terpuruk selama tingginya aktivitas Sinabung.
”Saat ini kami sangat terpuruk. Jumlah tamu hotel berkurang 40-50 persen. Jika tak ada upaya dukungan dari pemerintah, kami akan makin terpuruk,” ujarnya. (DRI)