"Masuk dulu ke Museum Indonesia supaya memahami apa-apa saja yang menarik dari budaya bangsa Indonesia," ujar Acep.
Setelah itu, kata Acep, pengunjung disarankan mengunjungi anjungan di mulai dari Sumatera Barat (Minang) karena letaknya tidak berjauhan.
"Berjalan ke arah barat tidak jauh dari Museum Indonesia langsung terlihat anjungan Sumatera Barat," katanya.
Menurut catatannya, ada dua anjungan yang memiliki minat kunjungan tertinggi, yakni anjungan Sulawesi Selatan dan anjungan Papua.
Alasannya, kedua anjungan tersebut mempunyai keunikan dari pakaian adat, persenjataan, dan rumah adatnya.
Untuk tarif masuk ke dalam TMII pengunjung harus membayar Rp 10.000 per orang, belum termasuk kendaraan.
Biaya masuk kendaraan motor Rp 6.000, mobil Rp 10.000, dan bus Rp 30.000.
Aeromovel Titihan Samirono
Ketika mengelilingi TMII anda bisa menjajal salah satu alat transportasi paling diandalkan di tempat ini.
Namanya Aeromovel, kereta dari Brasil yang diberi nama Titihan Samirono ini berbentuk layaknya monorail.
Ada keunikan yang dimiliki kereta dua gerbong ini, yakni tenaga geraknya yang menggunakan angin.
Sayang, jam operasional kereta ini hanya pada hari Sabtu dan Minggu, tarifnya Rp 15.000 per orang.
Aeromovel nantinya akan berjalan mengitari kawasan TMII melewati berapa titik stasiun, antara lain Taman Budaya, Taman Wisata, Taman Anggrek, Taman Nusa, Taman Bunga, dan Taman Burung.
Untuk pusat stasiun berada di Taman Budaya yang terletak bersebelahan dengan Museum Indonesia.