Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga dan Luh De Dwi Jayanthi
TRIBUNNEWS.COM, KUTA – Jangan khawatir ketika jalan-jalan ke Bali dan sulit menemukan angkutan kota sebagai sarana transportasi yang murah.
Sebab, sejak Februari 2015, jasa layanan ojek via online atau Go-Jek telah hadir di Bali.
Tukang ojek yang identik dengan warna hijau ini berkantor di Waterboom, Kuta, Selasa (7/7/2015).
Reyhan Algadri, Go Food Bali Project Lead mengungkapkan Go Jek berasal dari Go dan Ojek. "Go memperkuat kata-kata berikutnya, seperti go food, go there dan lainnya," sahut Reyhan semangat.
Go-Jek lebih menyuarakan dan memperbesar fungsi ojek itu.
"Kalau gabung dengan kita maka fungsi lebih luas," ajak Reyhan saat ditemui di kantornya.
Go-Jek memiliki visi untuk membantu menyejahterakan driver dan memudahkan pelanggan dalam kehidupan sehari - hari.
"Termasuk pelanggan di Bali terutama di daerah rawan kemacetan, apalagi saat high season," jelas Reyhan.
Menurut Reyhan ada hampir seribu driver yang tersebar di wilayah Bali yang ramai seperti Denpasar, Ubud, Gianyar, Sanur, Uluwatu, Kerobokan, Seminyak, dan Legian.
"Sehingga kami mengganggap Go-Jek masuk Bali sangat masuk akal," ungkap Reyhan.
Bicara mengenai tarif Go-Jek, hanya Rp 25 ribu dari jarak 0-6 Km.
"Selebihnya per kilometer dikenakan biaya Rp 4.500, harga sudah ada di aplikasi titik jemput dan titik akhir dimana, sehingga tidak ada negosisasi dan nembak harga," terang Reyhan dengan yakin.
Go-Jek menawarkan empat pelayanan yaitu transportasi orang, kurir servis, go food dan shopping.