News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Pantai Green Bowl, Keindahan Tersembunyi di Kuta Selatan Bali

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Green Bowl, di Kuta Selatan, Bali.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina Siahaan

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Sebanyak 328 anak tangga harus dilalui untuk mencapai bibir pantai satu ini.

Pantai Green Bowl namanya, atau juga yang disebut dengan nama Pantai Bali Cliff, karena lokasinya yang berada di bawah area hotel Bali Cliff, Jalan Raya Bali Cliff, Kuta Selatan, Badung, Bali.


Tangga menuju Pantai Green Bowl, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Energi yang dikeluarkan saat melewati anak tangga yang cukup curam ini tidak begitu terasa saat turun menuju pantai.

Apalagi ketika melihat hamparan laut yang luas, lelah pun seolah memudar berganti decak kagum akan eksotisme yang disuguhkan oleh semesta.

Pantai yang juga berada di bawah Pura Batu Pageh ini disebut dengan nama Green Bowl, karena menurut penduduk sekitar, saat air laut surut, pantai ini tampak seperti cekungan berbentuk mangkuk yang berwarna hijau dari karang-karang yang ada di sekitarnya.

“Sudah namanya dari dulu begitu, turis-turis yang kasih nama Green Bowl,” ujar Wayan, salah seorang pedagang gelang di Pantai Green Bowl.

Pantai ini juga kerap disebut sebagai satu di antara hidden beach.

Karena tidak seperti pantai yang menjadi tetangga sebelahnya, yakni Pantai Pandawa, Pantai Green Bowl ini tersembunyi di antara tebing dan pepohonan dan masih tergolong sepi, sehingga para wisatawan cukup tertarik datang ke sini.


Pantai Green Bowl, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

“Enak masih sepi, belum ramai kayak pantai-pantai yang lain. Kayak private beach. Tapi tangganya lumayan juga, bikin gempor,” ujar Jessica, seorang wisatwan asal Jakarta yang datang bersama temannya.

Ya, stamina pengunjung pantai ini pun akan diuji kembali, yakni lelah akan cukup terasa ketika kembali ke atas.

Jika saat turun cukup semangat, berbeda sebaliknya saat kembali ke atas.

Kembali ke atas harus menaiki anak tangga yang lumayan tinggi sehingga perlu energi lebih.

Oleh karena itu, harus siap sedia perbekalan, seperti minuman, ketika berada di area pantai ini.

Tarif Masuk Rp 5.000 per Orang

Untuk mencapai pantai ini, khususnya bagi yang datang dari arah Denpasar, bisa mencari jalan menuju arah Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Setelah melewati GWK, akan bertemu dengan perempatan, lalu di sana ambil arah ke kiri.

Dari sana, kira-kira sekitar 3 km mengikuti jalan, akan menemukan penunjuk arah menuju Pantai Bali Cliff.

Cukup mengikuti arah penunjuk jalan tersebut, akan tiba di gerbang bekas Hotel Bali Cliff tersebut, untuk ke arah pantai tinggal mengambil jalan sebelah kiri.

Sebelum memasuki area pantai yang ada di bawah Pura Batu Pageh ini, para pengunjung akan ditarik biaya tiket masuk sebesar Rp 5.000.

Biaya ini digunakan oleh penduduk desa setempat untuk dana Pura.

Beberapa fasilitas yang telah disediakan di sini, antara lain toilet umum.

Yang dapat digunakan untuk kebutuhan mandi dan buang air.

Ada juga beberapa warung di sekitar area parkir.

Jadi, sebelum turun ke area pantai dapat membeli makanan dan minuman untuk bekal perjalanan ke bawah.

Namun begitu, pengunjung pun dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan pantai untuk tidak membuang sampah yang mereka bawa sembarangan.

Baik di area atas maupun di bawah, di bibir pantai, pengunjung akan menemui beberapa ibu-ibu pedangan gelang yang akan menawarkan barang kerajinan ini sebagai oleh-oleh.


Pedagang oleh-oleh di Pantai Green Bowl, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Ombaknya Cocok untuk Berselancar

Beberapa aktivitas pun dapat dilakukan oleh setiap pengunjung yang datang ke Pantai Green Bowl ini.

Ada yang berendam, berenang, berjamur, dan kegiatan standar di pantai lainnya tampak dilakukan oleh wisatwan, baik domestik maupun mancanegara.

Aktivitas yang cukup diminati di sini, menurut Wayan, adalah berselancar.

Wanita asal desa setempat, yang sudah 15 tahun berjualan di kawasan ini pun menambahkan, bahwa di sini ombaknya cukup besar, sehingga banyak wisatawan khususnya mancanegara, datang ke sini untuk berselancar.

Hal tersebut tampak dari beberapa turis bule yang datang sambil membawa papan selancarnya usai menunjukkan kebolehannya beradu dengan ombak di tengah laut.


Karang Pantai Green Bowl, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Hingga sekitar pukul 15.00 Wita, para peselancar ini bermain di air. Karena setelah itu, yakni menjelang sore hari air laut akan mulai surut.

“Nanti saat surut, mulai dah kelihatan karang-karangnya yang hijau itu,” tambah Wayan.

Dan, ketika surut inilah, merupakan waktu yang dimanfaatkan para nelayan desa setempat untuk memancing.

Menjelang sore itulah, beberapa nelayan turun, dan menyusuri area tepi pantai, untuk kemudian masuk ke agak tengah, dan melemparkan kail pancingnya.

Goa Karang Tempat Sembahyang

Dikelilingi oleh karang, Pantai Green Bowl ini juga cukup terkenal dengan goa-goa besar di beberapa titik.

Beberapa goa di sini, ada yang berisi kelelewar hingga goa yang digunakan untuk upacara.

Hal tersebut tampak dari beberapa penanda tempat bersembahyangnya umat Hindu Bali.


Goa karang. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

“Biasanya dipakai untuk sembahyang, kalau lagi purnama atau upacara-upacara tertentu,” ujar Wayan.

Sementara yang unik adalah karena berisi kelelawar.

Di siang hari, kawanan kelelawar ini akan tidur tenang dengan menggantung di langit-langit, dan keluar di malam hari.

Namun, bau yang kurang sedap akan tercium dari mulut goa.

Spot ini juga kerap dimanfaatkan pengunjung sebagai spot untuk mengabadikan momen dengan berfoto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini