News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Lampung

Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang di Lampung, Banyak yang Terkecoh Lokasi Makam Raden Intan

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang. Lokasi ratusan jasad para pahlawan Lampung dimakamkan (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)

Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Taman Makam Pahlawan. Hampir di setiap kota di wilayah Republik Indonesia memiliki kawasan yang menjadi tempat peristirahatan tokoh yang berjasa bagi daerahnya.

Tidak terkecuali di Lampung, Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang adalah salah satu pemakam bagi mereka yang dianggap pahlawan bagi Provinsi Lampung.

Tak sulit untuk menemukan Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang. Ia berada tepat di jantung pusat Kota Bandar Lampung. Menempati area seluas kurang lebih dua hektar, lokasi ini menjadi pemakaman yang istimewa bagi tokoh penting di Lampung.

Salah satunya adalah makam mantan Residen Lampung Raden Muhammad Mangundiprojo.


Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang di Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)

Di lokasi ini sosok yang memiliki andil dalam pendirian Provinsi Lampung itu bersemayam.

Namun, jika anda ingin melihat makam Pahlawan Nasional Raden Intan, Anda justru salah alamat.

Pasalnya, Raden Intan tidak dimakamkan di areal tersebut.

Sukito penjaga Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang memiliki cerita unik atas pengunjung makam.

Salah satu diantaranya yaitu banyaknya pengunjung yang ingin melihat makam Raden Intan II di areal pemakaman tersebut.

"Itu yang harus saya jelaskan dengan baik dan sabar, karena padahal kan makam pahlawan itu di Kalianda, bukan di sini. Yang di sini itu seperti makam mantan Residen Lampung Raden Muhammad Mangundiprojo," ujarnya menjelaskan.


Tanda tangan mendiang Presiden Soekarno saat meresmikan Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang pada 19 Juni 1948 (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)

Berdasarkan penuturan sang penjaga yang akrab disapa Kito, Taman Makam Pahlawan Tanjungkarang yang saat ini menampung sebanyak 793 jenazah, sehari-harinya memang sangat minim akan kunjungan peziarah.

Ziarah kubur, baru akan ramai saat akhir pekan tiba yaitu Jumat, Sabtu, dan Minggu. Di luar hari tersebut, peningkatan akan terjadi pada saat menjelang Ramadhan atau Idul Fitri.

"Wajar akhirnya bila warga sekitar memanfaatkan areal yang ada untuk beraktifitas, dengan catatan seperti yang saya katakan sebelumnya. Lagipula, mereka hanya bermain di parkiran. Karena areal lapangan dalam benar-benar terlarang, maka dari itu gerbang utama yang ada selalu tertutup," urai Kito yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai pengajar mengaji.

Selain aktivitas anak muda bermain bola setiap harinya, berdasarkan penelusuran Tribun, praktis tidak ada aktifitas yang cukup berarti dari pemakaman yang didirikan sejak 1948 oleh Presiden Soekarno ini.

Hanya Sukito, beserta ketiga rekan seprofesi sajalah yang tiap hari dengan setia merawat areal seluas dua hektar tersebut.

"Dari keempat penjaga, hanya saya yang tinggal di areal pemakaman ini. Ketiga lainnya ya pulang pergi setiap hari untuk menjalani rutinitas membersihkan pemakaman seperti membersihkan rumput atau sekedar menyapu dan membersihkan lingkungan sekitar," urai suami dari Legiyem ini.

Sejalan dengan tugasnya sebagai perawat dan penjaga makam, Sukito pun mau tidak mau harus memiliki pengetahuan yang cukup mumpuni tentang sejarah Lampung.

Minimal pengetahuan mengenai siapa saja yang dikebumikan.

"Karena selain pemakaman, areal ini juga kan berfungsi sebagai wisata sejarah. Dan di luar tugas saya tadi, saya harus mampu menjadi tour guide pengunjung," ujarnya.

Maka secara khusus ia berpesan kepada semua pihak, agar dapat menjaga, merawat lingkungan sekitar.

Hal ini dilakukan selain untuk menjaga keindahan lingkungan, juga dapat menjadi tempat menarik untuk mempelajari sejarah masa lalu daerah ini.

Jadi Areal Bermain

Minimnya ruang terbuka hijau atau lapangan di Bandar Lampung, membuat remaja dan anak-anak di Kota ini kehilangan tempat bermain.

Maka tidak heran bila akhirnya lapangan parkir di Areal Taman Makam Pahlawan Tanjungkarang pun, saban sore hari disulap menjadi lapangan bermain sepakbola.

Mereka merupakan anak-anak yang berasal dari lingkungan Kelurahan Surabaya dan sekitar lokasi Makam Pahlawan.

Tidak jelas siapa yang memulai dan kapan pastinya areal parkir makam pahlawan dijadikan tempat bermain anak-anak sekitar.

Penjaga dan sekaligus pengurus Taman Makam Pahlawan Tanjungkarang Sukito menuturkan, aktifitas seperti ini sudah lama terjadi sejak ia mulai mengabdikan dirinya sebagai penjaga makam.

"Sejak saya ditugaskan disini tahun 1999, warga sekitar memang sering memanfaatkan lokasi ini untuk berkumpul waktu sore. Entah bermain bola, atau sekedar berkumpul bersama," ujarnya pada Tribun Lampung.

Sepanjang kegiatan yang dilakukan warga atau anak-anak masih positif, terang Dia, hal tersebut masih dapat dilakukan di areal taman makam pahlawan.

"Kecuali bila mereka sudah berbuat aneh, seperti corat coret atau berdua-duaan pasti akan kita tindak dan tegas," jelasnya.

Andri (18) saat ditemui Tribun di sela aktifitasnya bersama rekan-rekan mengolah kulit bundar mengatakan, dirinya bersama yang lain kerap memanfaatkan parkiran Taman Makam Pahlawan bermain bola tiap sorenya.

"Daerah sini kan tidak ada lapangan bola besar, pun klo futsalan nyewanya mahal. Jadi lebih seru disini aja, gratis," paparnya seraya tertawa.

Hal senada pun diujarkan Kahar (20), menurutnya tidak ada yang salah dengan aktifitas yang mereka lakukan.

"Sepanjang yang kami lakukan ga melanggar aturan, ga masalah. Lagian dengan aktifitas kami, kesan angker dari areal makam ini jadi ketutup,' ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini