Biasanya mereka memesan saat di hari terakhir liburan di Bali.
Nasi campur Bali bisa tahan hingga 8 jam.
Lauk yang disajikan dalam nasi campur Ketut yakni ayam betutu, urutan, babi kecap, telur, sambal kacang teri, lawar, dan sebagainya.
Yang menjadi unik dari tempat lain yaitu terletak pada rasa sambal goreng.
Sambal goreng ini populer juga dengan sebutan sambal uyah, sera, tabya (garam, terasi, cabai).
"Susah dicari sambalnya di luar sana. Pasti rasanya beda. Ini yang bikin unik," tambah Ketut sambil tertawa.
Selain bisa memesan nasi campur, pembeli bisa memilih antara nasi sela (ubi) atau nasi biasa.
Pembeli juga bisa membeli lauknya saja.
Seperti urutan yang dijual Rp 180 ribu per kg, sambal kacang teri Ro 180 ribu per kg, dan babi kecap Rp 150 ribu per kg.
"Kalau lagi ramai gini saya bisa memasak 20 kg beras. Biasanya hanya 10 kg - 15 kg. Banyak juga yang beli urutan, babi kecap, dan sambal kacang teri terus dibawa ke Jawa," akunya.
Gede Sena, warga asal Denpasar menjadi satu di antara pembeli yang ikut mengantri membeli nasi campur Bali.
Ia mengaku tiap minggu bisa membeli 1-3 kali nasi campur jika melintasi Pasar Badung.
"Rasanya enak. Harganya juga tidak terlalu mahal. Kalau pesan nasi campur biasa cuma Rp 15 ribu. Ditambah jenis lauknya paling habis Rp 20 ribu," katanya.
Selain nasi campur Bali, beberapa masakan khas Bali juga mudah dijumpai di area dekat parkir Pasar Badung. Ada sate babi, es daluman, nasi ayam betutu, jajan Bali, dan sebagainya.