Laporan Wartawan Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Selfie dan travel. Rasanya kedua hal ini agak sulit untuk dipisahkan meski hanya sejenak.
Disadari atau tidak, sebagian besar dari kita akan mengabadikan setiap momen perjalanan kita, baik melalui gawai atau kamera profesional yang kita miliki.
Jika sebelumnya Tribun telah membahas Bunderan Tugu Adipura sebagai lokasi favorit berfoto di pusat Kota Bandar Lampung, kali ini ada satu lagi lokasi menarik yang patut diabadikan saat berkunjung ke Kota Tapis Berseri.
Bangunan tersebut adalah Gapura Selamat Datang Kota Bandar Lampung.
Dibanding Bunderan Tugu Adipura yang dibangun sejak tahun 1990-an, ikon anyar Bandar Lampung ini justru belum lama berdiri.
Pemerintah Kota Bandar Lampung meresmikan bangunan yang menghabiskan dana sebesar Rp 1 miliar ini tepat saat malam pergantian tahun, yaitu pada 31 Desember 2014.
Gapura Bandar Lampung City. (Tribun Lampung/Heru Prasetyo)
Kala itu Walikota Herman HN mengatakan, pembangunan gapura selamat datang bukan hanya menjadi pembatas antar wilayah.
Namun juga menjadi ikon kota yang bisa jadi kebanggaan masyarakat sekaligus pendatang yang datang ke Bandar Lampung.
"Ini ikon Bandar Lampung, betapa megahnya, kalian bisa foto-foto disini kalau malam," begitu candanya saat peresmian.
Yah, gapura yang ada saat ini awalnya memang hanya berupa gapura biasa sebagai penanda batas wilayah administrasi antara Kota Bandar Lampung dan wilayah adminitrasi Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Tapi dengan kepiawaian Walikota Bandar Lampung bernegosiasi, pemerintah kota sukses menggandeng Perusahaan Gas Negara untuk membangun gapura baru nan megah.
Kini lebih dari setengah tahun, Gapura Selamat Datang Kota Bandar Lampung menjulang tinggi dengan amat kokoh dan megah.
Gapura ini membentang di ujung dua lajur jalan ZA Pagar Alam dengan tinggi hampir 25 meter.
Bangunan ini sendiri memiliki tiga kaki-kaki yang masing berada di sisi kira, kanan dan di tengah bagian jalan sebagai penyokong gapura.
Sedangkan untuk tiap jalur, gapura ini memiliki dua lengkungan yang masih bersatu dikonstruksi bangunan gapura.
Sekilas, gapura ini tak ubahnya seperti gapura yang ada di beberapa perumahan kelas elite.
Hanya saja, yang membedakan, di puncak gapura terdapat ornamen siger berwarna emas berukuran raksasa sebagai simbol ke-Lampungan.
Selain itu di bagian bawah masing-masing sisi terdapat kaligrafi arab yang bertuliskan Kalimat Tauhid, ditambah tulisan Selamat Datang di Kota Bandar Lampung menggunakan aksara Lampung (dari arah bandara atau Natar) dan Selamat Jalan Dari Kota Bandar Lampung (dilihat dari Bandar Lampung).
Gapura Bandar Lampung City. (Tribun Lampung/Heru Prasetyo)
Sebagai pelengkap gapura super megah dan mahal tadi, pemerintah kota juga membangun penanda lokasi yang bertuliskan Bandar Lampung City di sisi kiri gapura.
Pada malam hari, tulisan ini akan berpendar dengan warna merah dan kuning keemasan, begitu mempesona.
Kian cantk dengan lampu merah putih dan kuning yang menghias ornamen payung di tiap sisinya.
Sejak pembangunan gapura tersebut rampung, lokasi ini bisa dikatakan menjadi tempat favorit warga menghabiskan malam.
Khususnya setiap akhir pekan. Puluhan orang akan terlihat berdiri di tulisan Bandar Lampung City atau berusaha mengambil sudut terbaik untuk abadikan keeksotisan gapura.
Bukan hanya warga Bandar Lampung, warga kabupaten atau wisawatan yang kebetulan lewat pun tak segan-segan untuk berhenti.
Namun memang aktivitas foto-foto lebih nyaman dilakukan di malam hari.
Selain bisa mendapatkan warna-warna indah dari gapura, anda pun tidak perlu kepanasan karena terik matahari.
"Kalau dulu itu ikonnya kan Tugu Adipura doang yang ada gajahnya, jadi kalau ke Bandar Lampung engga foto di situ enggak eksis katanya. Kalau sekarang ya gapura dan Bandar Lampung City ini yah, jadi harus wajib foto dimari. Biar kekinian kalau kata anak sekarang," kelakar Diah Mirna Sari seorang mahasiswi yang berkesempatan pulang mudik tahun ini.
Pun jika anda memiliki waktu, tidak ada salahya untuk berpose di tempat yang paling hits di Kota Bandar Lampung ini.
Oiya, tak jauh di lokasi yang sama juga berdiri gagah patung Pahlawan Nasional asal Lampung yaitu Radin Inten II.
Patung ini berdiri di tengah bunderan yang membelah Jalan Soekarno Hatta, Jalan ZA Pagar Alam, dan Jalan Raya Hajimena.
Buat anda yang ingin ke lokasi ini, dapat menggunakan angkutan kota jurusan Rajabasa Tanjungkarang.
Sedangkan dari Bandar Udara Radin Inten II, lokasi ini berjarak kurang lebih 30 menit.
Jadi jangan lupa berselfie di sini ya jika datang ke Bandar Lampung.(*)