News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Pantai Kedungu Jadi Spot Favorit Peselancar di Bali, Nikmati Juga Klepon

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Kedungu, Tabanan, Bali.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina Siahaan

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Hamparan pasir disertai pemandangan laut yang membentang luas memang bukan barang baru di Bali.

Pantai adalah satu di antara objek wisata utama yang dicari para wisatawan ketika datang ke Pulau Dewata ini.

Dan, pantai-pantai yang ada pun tidak terpusat di area Kuta Selatan saja, namun berbagai daerah lain di Bali memiliki kawasan pantai yang tak kalah cantik yang wajib dikunjungi.

Satu di antaranya adalah Pantai Kedungu. Pantai ini berlokasi di Banjar Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.

Letaknya pun tepat bersebelahan dengan objek wisata Tanah Lot.

Suara debur ombak sudah mulai terdengar ketika memasuki kawasan pantai yang memiliki pasir berwarna hitam ini.

Sesampainya di bibir pantai, tampak gulungan-gulungan ombak yang menghempas karang-karang.

Bulir-bulir air pun tampak mengalir di sela-sela karang yang tampak cantik terkena pantulan sinar matahari.

Memiliki ombak yang bagus, Pantai Kedungu menjadi sasaran wisatawan, khususnya wisatawan asing untuk beraksi dengan papan selancarnya.


Pantai Kedungu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Tidak heran, banyak wisatawan asing yang datang khususnya di pagi dan sore hari untuk berselancar hingga ke tengah laut.

“Ombak di sini bagus, makanya banyak bule datang untuk surfing ke sini. Lebih ramai lagi kalau pagi-pagi,” ujar Ketut Sandya, seorang pedagang di area Pantai Kedungu.

Menurut pria yang telah berjualan lebih dari 20 tahun di pantai ini, Pantai Kedungu menjadi satu di antara pantai favorit di Tabanan yang paling banyak dikunjungi para wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.

Selain menjadi kawasan favorit para surfer, suasana yang tenang dan kawasan pantai yang lapang, sehingga banyak aktivitas yang bisa dilakukan para pengunjungnya menjadi daya tarik tersendiri.

“Kalau di sebelah (Tanah Lot) sudah padat. Di sini ramai juga pengunjung, tempatnya luas. Orang bisa berjemur sampai main bola di sini,” ujar Sandya.

Tak hanya itu, menurut penduduk setempat lainnya, jika datang di pagi hari, akan tampak nelayan-nelayan melakukan aktivitas sehari-harinya.

Mulai dari menangkap ikan hingga lobster, menjadi kegiatan rutin para nelayan di desa ini.

Dengan menggunakan jala, mereka menangkap hasil laut di sini.

Selain sebagai tempat melali, Pantai Kedungu juga kerap digunakan untuk persembahyangan masyarakat setempat.


Pura di Pantai Kedungu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Terdapat tiga pura di kawasan ini yakni Pura Segara Agung, Pura Beten Camplung, dan Pura Dalem Samudra.

Selain mendapat suguhan panorama yang indah, berkunjung ke Pantai Kedungu bisa menjadi alternatif tempat wisata murah-meriah.

Untuk memasuki tempat satu ini, cukup membayar biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 3.000 untuk mobil.

Di kawasan parkir yang cukup luas ini pun dikelilingi oleh pohon-pohon yang membuat suasana agak teduh.

Beberapa kios pun tampak berderet menjual makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para wisatawan.


Kios-kios di Pantai Kedungu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Yang cukup disayangkan, adalah perihal perawatan pantai.

Dari segi kebersihan, tepian pantai ini cukup diramaikan oleh kehadiran sampah.

Nikmati Klepon di Tepi Pantai

Selain kios-kios kecil, tampak juga pedagang yang berjualan di bawah pohon di area parkir Pantai Kedungu.

Dengan menggunakan meja kecil, seorang pedagang wanita bernama Kadek Rayani, menawarkan klepon, satu jenis jajan tradisional khas Kedungu.


Klepon yang dijajakan di Pantai Kedungu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

“Ngalih klepon 2 bungkus, mbok (Beli klepon 2 bungkus, mbok),” ujar seorang wisatawan lokal Bali kepada Kadek.

Dengan sigap, Kadek pun membungkus beberapa butir kue klepon yang berisikan cairan gula merah ini, dengan menggunakan daun pisang.

Tak lupa ia memarutkan kelapa di atas kue yang terbuat dari campuran tepung beras dan tepung kanji tersebut.

Jajanan satu ini memang sudah menjadi ciri khas dari Desa Kedungu.

Sudah sejak dulu sekali, masyarakat di sini membuat klepon untuk kemudian dijual di berbagai tempat.

Tak hanya di area desa dan juga Tabanan, bahkan mereka membawanya untuk dijual hingga ke Denpasar.

“Kalau saya sekarang jual di sini saja. Dulu pernah jual di Kerobokan, kalau yang lain biasanya jual juga sampai ke Pasar Kumbasari,” ujar wanita yang telah berjualan klepon selama 15 tahun ini.

Menurut ibu satu anak ini, biasanya dalam sehari ia dapat membuat satu kilogram klepon.

Dalam kurun waktu satu jam, ia bisa membuat hingga 300 butir jajan bertekstur kenyal dengan saus gula merah di dalamnya.

Dengan teknik konvensional, yakni menggunakan tangan, ia membuat klepon.

Harga yang ditawarkan untuk satu bungkus klepon ini pun tergolong murah.

Dengan harga Rp 2.000 per bungkus, Kadek menjual jajan kleponnya kepada para pengunjung yang datang ke kawasan Pantai Kedungu ini.

Berjemur di Balik Tebing

Pesona hamparan Pantai Kedungu pun dapat dinikmati dari atas bukit.

Namun, aksesnya berbeda dari jalur masuk utama.

Setelah melewati area pembayaran karcis masuk, sebelum masuk ke area pantai, tepat di tikungan akan tampak sebuah gapura besar.

Dengan melewati jalan di gapura ini lah, kemudian orang-orang bisa menemukan hamparan bukit hijau yang tepat di bawahnya adalah Pantai Kedungu.

Dari atas sinilah, pengunjung bisa melemparkan pandangan seluas-luasnya ke sepanjang pantai ini.

Dan, di salah satu sudut di bawah bukit, tepat di balik tebing pun tampak beberapa wisatawan asing sedang berjemur.


Sejumlah wisatawan berjemur di Pantai Kedungu, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)

Dengan santainya mereka merebahkan tubuh di atas pasir hitam nan hangat, ada yang asyik membaca buku ada juga yang terlelap terbawa suasana.

Di bukit seberang, dengan tampilan hijau yang menyejukkan mata, tampak dihiasi dengan keberadaan beberapa ekor sapi.

Tak hanya itu, dari atas bukit ini juga dapat melihat langsung keberadaan Tanah Lot secara jelas.

Ya, meskipun spot satu ini lumayan tersembunyi, namun beberapa wisatawan sudah tampak berdatangan.

Menjangkau lokasi ini pun butuh kehati-hatian, dimulai dari akses jalan masuk yang cukup kecil, di mana kiri dan kanan tampak hamparan sawah hijau, khas Tabanan yang dikenal sebagai lumbung Padi Bali.

Belum ada akses tangga yang aman untuk menjangkau area di bawah bukit ini.

Hanya jalan tanah yang sedikit bertangga-tangga, sehingga ketika melewatinya harus hari-hati agar tidak tergelincir dan jatuh ke bawah. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini