Beberapa pohon peneduh dan perdu menjadi kawasan ini terlihat asri meski berada di tengah kota dan lalu lintas yang kadang padat.
Sore hingga malam menjadi waktu yang pas berkunjung ke monumen Tugu Muda.
Melihat matahari yang menghilang di antara bangunan kota menjadi pemandangan yang bisa disaksikan dari tempat ini.
Gemerlap Lampu di Malam Hari
Seiring kembalinya mentari ke peraduan, lampu-lampu di Tugu Muda mulai menyala.
Khusus di sekeliling tugu atau di tepian kolam, lampu-lampu yang dipasang berwarna warni dan menyorot ke monumen.
Warnanya yang berubah perlahan dari biru, ungu, merah, hijau juga kuning membuat tampilan Tugu Muda semakin gagah.
Saat malam, banyak yang menjadikan Tugu Muda sebagai tempat pertemuan komunitas.
Mereka asyik ngobrol di rerumputan, pelataran, atau di pinggir jalur yang dibuat. Juga, menjadi tempat hunting foto para pehobi fotografi.
Yang menarik, Anda yang ingin mengabadikan Tugu Muda dan Lawangsewu dalam satu frame tak akan pernah mendapati gambar Tugu Muda berdiri tegak.
Pastilah, monumen ini terlihat miring. Tak percaya? Buktikan saat berkunjung ke monumen ini.
"Setiap ke Semarang, pasti kami mampir ke Tugu Muda dan foto. Kata orang, belum ke Semarang kalau tidak mampir ke Tugu Muda karena Tugu Muda memang simbol Semarang," kata Murni Asih, wisatawan asal Kendal.
Sore itu, Asih datang ke Tugu Muda bersama seorang teman, Dwi Rahmawati. Mereka berdua terlihat ngobrol santai tanpa terganggu laju kendaraan yang melintasi.