Memasuki acara inti para peserta menengah satu persatu mengambil gunungan kecil yang berisi pertanyaan yang harus dijawab didepat dewan juri dan para penonton, gunungan tersebut disebutkan nomornya dan mc membacakan isi pertanyaan tersebut.
Jawaban mereka spontan dan lugas, dan sering kali mengundang tawa yang hadir.
Seorang ibu mencium bangga putrinya yang juga kontestan Genduk Ponorogo 2015 (Kompasiana/ Nanang Diyanto)
"Apa yang anda harapkan kepada bapak bupati kalau anda memenangkan pemilihan thole genduk ini....." kata mc yang membacakan pertanyaan berdasar acakan gunungan yang mereka ambil.
"Terima kasih atas pertanyaan yang diberikan, saya berharap bupati lebih memajukan pendidikan, kesehatan, memperbaiki jalan, memajukan pariwisata dan kebudayaan di Ponorogo." jawabnya, yang mendapat aplaus penonton dan membuat bupati tersenyum simpul.
"Siapa orang yang terpenting dalam hidupmu...." kata mc membacakan pertanyaan pada peserta yang lainnya.
"Orang yang terpenting dalam hidup saya adalah kedua orang tua saya saya ada seperti sekarang ini karena jerih payahnya, dan yang kedua adalah guru saya, karena beliualah saya bisa seperti sekarang ini...." jawabnya yang mendapat aplus dan haru penonton.
Grand final Thole Gendhuk kemarin menyisakan 15 pasangan, dari 146 peserta sebelumnya.
Mereka sebelumnya harus menjalani test tulis, tes talenta, dan wawancara. Dan dari semua yang mengikuti akhirnya terpilih 15 pasang tersebut.
Dan dari hasil kemarin akhirnya dipilihlah pemenang Thole Gendhuk 2015, Wakil 1 Thole Gendhuk 2015, Wakil 2 Thole Gendhuk 2015, Favorite Thole Gendhuk 2015, dan Thole Gendhuk Bertalenta 2015.
Tangis haru para peserta yang menang atau kalah Tak bisa disembunyinkan, namun mereka sportif seperti ajaran ketika mereka dikarantina, kebersamaan dan kekompakan tetap harus mereka kedepankan.
Begitu juga para orang tua dan para pendukung mereka, bangga ucapan selamat berdatangan dengan saling berpelukan dan berciuman dengan putra putrinya.
Panitianya Kakang Senduk 2015
Menurut panitia penyelenggara, diharapkan dari perhelatan ini bisa mengasah talenta-talenta muda yang kelak bisa membantu memajukan pariwisata dan budaya di kabupaten Ponorogo.
Panitia sendiri terdiri dari para pemenang Kakang Sendhuk 2015 (usia remaja).
Mereka bersama juri akan bekerja profesional, dari awal mereka berkotmintmen akan jujur adil dan tanpa keperbihakan.
"Selamat buat Thole Gendhuk Ponorogo 2015"
"Selamat hari jadi Ponorogo ke 519"
(Kompasiana.com/ Nanang Diyanto)