News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jateng

Wedang Asle Khas Solo: Potongan Agar dan Roti yang Disiram Santan Gurih, Rasanya Bikin Kangen

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wedang Asle, minuman tradisional khas Solo.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rika Irawati

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Minuman tradisional tak hanya enak dinikmati tetapi juga selalu menghadirkan rasa kangen.

Di antaranya adalah wedang asle yang bisa ditemukan di Solo.


Menikmati wedang asle di belakang Stadion Manahan, Solo.  (Tribun Jateng/Rika Irawati)

Meski berlabel wedang, minuman ini tidak disajikan dalam gelas melainkan mangkuk kecil. Cara minumnya pun disendok menggunakan sendok bebek (sendok pipih).

Wedang asle terbuat dari ketan putih yang berasa sedikit manis, potongan agar-agar, juga irisan roti tawar dan sedikit gula pasir.

Sebelum disajikan, pedagang akan mengguyur bahan-bahan tersebut dengan santan hangat yang gurih.

"Wedang asle ini sebenarnya dari Malang (Jawa Timur) tapi malah populer di Solo. Kalau di Madiun (Jawa Timur) lebih dikenal sebagai cemoe," ungkap Widodo, pedagang wedang asle di shelter belakang Stadion Manahan Solo.

Seperti ciri wedang lain, wedang asle disajikan hangat.

Itu sebabnya, Widodo meletakkan panci tempat santan di atas bara arang agar kehangatannya selalu terjaga.


Potongan roti yang jadi pelengkap wedang asle.  (Tribun Jateng/Rika Irawati)

Menurut Widodo, wedang asle dulunya dijual secara keliling menggunanakan gerobak.

Itu pula yang pernah dia lakukan 30 tahun lalu sebelum akhirnya memilih tempat di kawasan Manahan.

Saat terjadi penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut, dia dan puluhan pedagang lain diberi tempat di shelter belakang Stadion Manahan Solo.

Setiap hari, Widodo menjual wedang asle sejak pagi hingga malam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini