News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Bebek Betutu dan Ayam Bali Ini Empuk, Karena Memasaknya Saja Empat Jam, Cuma di Tanjung Benoa

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bebek betutu dan sate sajian Sadara Boutique Beach Resort Bali.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sadara Boutique Beach Resort Bali yang beralamat di Jalan Pratama, Tanjung Benoa, Denpasar, Bali, memperkenalkan Rasala Bistro.

Restoran yang dikhususkan untuk makan malam atau dinner ini menyediakan serba masakan khas Bali.

Rasala Bistro menghadirkan pengalaman baru dalam menyantap masakan tradisional Bali dengan rasa autentik.

Dengan konsep restoran yang dikemas dengan gaya fine dining, teknik memasak dan presentasi makanan dibuat ala nouvelle cuisine, yang berasal dari Bahasa Prancis yang berarti masakan dengan gaya baru.


Olahan udang goreng nan kriuk  (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)

“Nouvelle cuisine itu yang bisa kami katakan adalah makanan dengan presentasi yang lebih modern dan teknik memasaknya tidak lagi rumit,” kata Advisor Food and Beverages, Michael Whyag.

Memilih masakan tradisional Bali sebagai menu utama adalah cara Rasala Bistro sebagai bentuk untuk mengapresiasi dan melestarikan masakan khas Bali.

Tiap hidangan dimasak dengan racikan basa wangen, basa gede, maupun basa kela sehingga cita rasa asli makanan ini tidak hilang meski ditampilkan dengan cara yang lebih kekinian.

“Makanan Bali yang ada sekarang disajikannya lebih pada comfort food atau makanan sehari-hari yang enak. Kami mau menjangkau market yang lebih luas dan menonjolkan art culiner sehingga kami di sini mengubah untuk teknik presentasinya,” ujar pria yang kerap disapa Mike ini.

Menurutnya, keaslian dari masakan Bali belum masuk dalam science and art di Indonesia.

Maka dari itu, meski kuliner khas Bali sudah dikenal cukup luas, ada beberapa resep, bumbu, dan cara penyajian yang berbeda.

Rasala Bistro mencoba untuk membuat standar yang menjadi ciri khas dari restoran ini.

Ayam atau bebek betutu menjadi satu di antara kuliner Bali yang terkenal.

Sajian yang berasal dari Ubud, Gianyar ini, mulanya dimasak dengan cara yang masih konvensional dengan upih lalu dimasukkan ke tungku yang masih terdapat abu panas dan didiamkan selama semalaman.


Pes wong dan lawar nangka   (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)

“Yang kami lakukan di Rasala Bistro untuk betutu adalah dengan cara di-roast dengan temperatur hanya 180 deracat celcius. Proses memasaknya sekitar empat jam,” ujar Mike yang pernah mengenyam pendidikan di Le Cordon Bleu Paris, Prancis.

Rasa yang autentik tanpa mengubah bahan atau bumbu pada masakan Bali tentu menjadi hal baru yang dicoba oleh tamu, terutama tamu asing.

Untuk mengantisipasi itu, di buku menu sudah tertulis penjelasan tentang hidangan yang ada.

Selain itu chef atau host akan mendatangi tamu dan menjelaskan tentang masakan Bali.

“Kami selalu bilang travel is about exchanging experience. So, tidak ada makanan yang enak atau pun tidak enak. Yang ada yaitu pengalaman baru. Kami tekankan bahwa, if you want to going for the authenticity, if you want to get the real experience of travelling, then you have to eat like local,” katanya.

Mike menambahkan, setiap tamu yang mencicipi masakan tradisional Bali di Rasala Bistro, pihaknya selalu mengucapkan rasa terima kasih dan mengapresiasi tamu mereka karena mau menjaga dan melestarikan kuliner yang juga menjadi budaya di Bali.

“Dengan begitu dia tahu sudah membantu untuk mempertahankan budaya kuliner yang adiluhung. Itu terus disampaikan ke mereka, dan kami afirmasi kepada para tamu bahwa this is worth it untuk dikembangkan menjadi budaya dunia,” ujarnya.

Kapasitas Rasala Bistro menampung maksimal 20 tamu.

Untuk jam operasional mulai pukul 18.00-23.00 Wita.

Hidangan Lima Masakan Secara Bergantian

Rasala Bistro bisa menampilkan hidangan yang berbeda setiap hari.

Memiliki lima masakan yang dihidangkan secara bergantian.

Setiap hidangan pertama habis disantap, hidangan berikutnya dibawakan lagi sampai ke hidangan penutup.

“Sebenarnya tidak ada signature dish di Risala Bistro karena hari makanan berubah. Juga makanan itu by region dan by session, jadi setiap hari menunya spesial. Everyday is always signature,” jelas Mike.


Suasana bersantap di Rasala Bistro  (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)

Rasala Bistro menyajikan hidangan istimewanya, seperti Ayam Betutu, Bebek Betutu, Nasi Yasa, Sayur Kalasan, Sate Lilit Be Pasih, Lawar Don Belimbing, Pes Wong, Lawar Nangka, Palem Udang, Serombotan, dan sebagai dessert ada berupa kolak atau klepon.

Harga untuk lima hidangan dalam masa promo ini, yakni Rp 250 ribu dari harga normal Rp 465 ribu dan sudah termasuk segelas wine.

Bumbu dibuat secara homemade dan masih menggunakan cara tradisional dalam mengolah bumbu tersebut.

Dari aromanya sudah tercium bumbu khas Bali dengan cita rasa yang kuat.

Tiap piring selalu terdapat garam, terasi goreng, bawang goreng, dan cabai goreng sebagai bumbu pelengkap.

“Secara umum kalau aku bilang makanan Bali itu ternyata adalah fine dining. Kami di Bali sudah mengenal condiment yang orang bule bilang salt and pepper. Di sini kami punya uyah, sera, emba, dan tabya. Itu yang menjadi signature-nya Bali,” ucapnya.

Pengalaman unik lainnya ketika menyantap di Rasala Bistro adalah setiap satu hidangan yang keluar selalu dipasangkan dengan segelas wine.

Wine yang disajikan adalah Hatten Wines di mana merupakan produksi asli dari Karangasem.

Begitu pula dengan buah anggur yang digunakan, harus berasal dari Bali.

“Walaupun diproduksi di Bali tetapi anggurnya didatangkan dari luar Bali, aku nggak mau pakai. Jadi memang harus benar-benar autentik dari sini,” kata Mike.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini