News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Inilah Keunikan Wisata di Ranah Minang: Nikmatnya Teh Taluah hingga Sekolah Beruk

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Segelas teh talua di sebuah warung pinggir Pantai Sago, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabu (13/5/2015). Segelas teh talua dipatok harga sebesar Rp6.000.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat memboyong suasana dan budaya Ranah Minang ke Yogyakarta, Senin (24/08/2015) malam di City Walk, The Alana Hotel & Convention Center, Yogyakarta.


Teh talua.  (Kompas.com)


“Malam ini kami menghadirkan budaya, adat, dan kuliner khas Sumatera Barat di sini sebagai bentuk perkenalan budaya kami kepada para delegasi dan peserta Jogja Travel Mart 2015,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatra Barat Burhasman.


Acara bertajuk “Night at Ranah Minang” merupakan kerja sama panitia Jogja Travel Mart dengan pemerintah provinsi Sumatera Barat.

Dalam acara yang dibuka dengan tari persembahan khas Minang, Burhasman juga memberikan presentasi singkat tentang potensi wisata di Sumatra Barat.

“Delegasi Jogja Travel Mart 2015 dari mancanegara mungkin sudah pernah mendengar tentang salah satu makanan khas Sumatera Barat yaitu rendang sebagai urutan pertama World’s 50 Most Delicious Foods berdasarkan survei CNN. Selain rendang, kami memiliki banyak potensi wisata yang sayang jika dilewatkan,” ujar Burhasman.


Warga berkeliling menjajakan jasa beruk pemetik kelapa di Padang Pariaman, Sumatera Barat, pertengahan Juli 2013. (KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)
 

Saat paparan, Burhasman menjelaskan salah satu minuman khas yang bisa ditemukan di Sumatera Barat adalah teh talua.

Teh ini terdiri dari campuran teh, gula, perasan jeruk nipis, dan telur ayam kampung yang dipercaya memiliki khasiat untuk penambah stamina.


“Banyak alasan untuk para wisatawan mengapa harus datang ke Sumatera Barat, Anda bisa menikmati interaksi dengan orang-orangnya, menikmati kekayaan alam dan budaya, mencicipi ragam kuliner tradisional, hingga terlibat dalam kearifan lokal tanah Minang,” kata Burhasman.


Di kancah internasional, provinsi Sumatera Barat sudah memiliki agenda rutin tahunan yaitu Tour de Singkarak.

Ke depannya, Burhasman berharap akan ada penerbangan langsung dari Singapura ke bandara Minangkabau sehingga akses wisatawan mancanegara untuk datang ke Sumatera Barat akan lebih mudah.

Di akhir paparannya, Burhasman juga menjelaskan mengenai salah satu kearifan lokal yang unik di tanah Minang  yaitu Sikola Baruak atau sekolah beruk (monyet).

“Para pemetik kelapa di Sumatera Barat biasanya memanfaatkan monyet untuk memanjat kelapa. Ada sinergi antara manusia dengan monyet untuk membantu pekerjaan manusia. Bahkan monyet pun harus dilatih untuk memilih mana kelapa yang matang dan siap petik di sekolah khusus monyet tadi,” ujar Burhasman. (Adhika Pertiwi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini