Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pameran Basha Market yang digelar di Ciputra World Surabaya, Jumat (28/8/2015), menyuguhkan banyak kreatifitas anak muda, mulai fesyen, kuliner, gaya hidup, home and living dan lainnya.
"Barang barang ini lima puluh persen bikinan sendiri dan separuhnya hasil dari berburu di luar negeri dan perajin lokal," jelas Yongky, Wakil Direktur Homework dari Pekanbaru, salah satu peserta Basha Market.
Berbagai barang unik hasil kreatifitas pemiliknya dipajang dalam pameran ini. (Surya/Wiwit Purwanto)
Pria yang menapak usia 24 tahun itu pun menjelaskan satu persatu barang yang didisplay di ruang pamernya, seperti vas bunga antik, gelas warna warni yang unik, aksesori dari kayu, lampu hias dari tabung bola lampu dan pernak pernik rumah lainnya.
Yongky membuat dan mencari barang-barang yang masuk kategori home and living room atau pernak-pernik rumah ini hanya sebatas pada kenalan dan melalui instagram.
"Selama ini hanya sebatas pada teman-teman dan di instagram saja," katanya.
Peserta lainnya, Silvie yang terlihat sibuk dengan camilan popcorn. bersama seorang temannya, datang dari Jakarta untuk yang pertama kalinya ikut dalam Basha Market di Surabaya.
"Ini popcorn ala Filipina dan baru kami kenalkan di Surabaya," katanya.
Seperti halnya camilan popcorn biasa, popcorn olahan Silvie disuka karena beragam rasa yang ada.
Untuk rasa keju misalnya, begitu dikunyah bukan rasa keju saja yang terasa, tapi juga rasa manis dan asin di dalamnya.
Untuk popcorn dengan nama Chef Tony's ini di banderol Rp 80.000 untuk 200 Gram.
Meski tergolong mahal untuk ukuran popcorn, kemasan yang menarik dan sensasi rasanya, diserbu pengunjung.
Keuletan anak anak muda ini juga dilakukan Bianca dan teman-temannya yang mendesain baju-baju yang lagi tren.
Ajang ini menjadi sebuah ruang eksperimen dan laboratorium inovasi anak muda yang dapat menciptakan dan menyalurkan ide-ide kreatif. (Wiwit/Surya)
Sebagai kiblat fesyen, Singapura menjadi bagian dari desain rancangannya.