News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Kuliner Banjar Ini Namanya Roti Pisang, Anehnya Bentuk dan Rasanya Nggak Berasa Roti

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roti pisang khas Banjar.

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Roti Pisang namanya, namun setelah dilihat dan dirasakan, kuliner khas Banjar yang satu ini bukanlah roti.

Aneh ya, antara namanya dan wujudnya jauh bertolak belakang.

Namun begitulah kuliner ini diberi julukan oleh orang Banjar sejak dulu.

Generasi muda sekarang jarang ada yang mengetahui mengapa kue ini disebut demikian.

Jika roti biasanya berbahan tepung, mengembang saat dimasak lalu dibakar, maka kuliner ini juga demikian.

Namun setelah matang, bentuknya malah seperti kue basah, bukan roti.

Di situlah keunikan roti pisang.

Kuliner ini bentuknya bulat, agak kenyal, basah dan berisi irisan pisang.

Ada bekas-bekas bakaran di sekeliling badan kue ini.

Maklum saja, cara memasaknya dengan dibakar di cetakan atau loyang khusus.


Menyantap roti pisang khas Banjar (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)

Di Kalimantan Selatan, banyak ditemui para penjual kue ini.

Biasanya dijual di warung-warung kaki lima dengan harga yang murah pula.

Rasa yang ditawarkannya manis dan kenyal.

Salah satu tempat yang menjual roti pisang adalah warung Mie Bancir ala Agus Sasirangan di Jalan Panglima Batur Timur ruko nomor 45 (depan Syihap Ponsel), Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Roti pisang di rumah makan ini tergolong berbeda secara tampilannya.

Biasanya, roti pisang disajikan dengan bagian atasnya yang bertekstur tidak rata, namun di rumah makan ini disuguhkan dengan tampilan cantik.

Bagian atasnya rata, ada garnish berupa potongan daun pandan yang dibentuk segitiga dan sepotong kecil buah cherry.

Hal itu sengaja dilakukan oleh sang pemilik warung makan ini, Agus Sasirangan agar lebih menarik dan berkelas.

“Biasanya, kalau di warung kaki lima tanpa garnish. Kalau di warung ini kami sajikan secantik mungkin dan ukurannya lebih besar,” ungkap seorang karyawannya, Muhammad Noor Maulana.

Cara membuatnya menggunakan adonan tepung terigu, gula, vanili, kelapa parut dan pisang talas.

Uniknya lagi, kelapa parutnya dikukus dulu agar aromanya keluar dan tidak cepat basi.

“Setelah itu barulah dicampurkan ke adonan tepung, gula, vanili dan pisang. Kue ini juga memiliki protein yang sedang berasal dari tepungnya,” paparnya.

Setelah adonan jadi, barulah dituang ke loyang yang berbentuk cerukan-cerukan untuk dibakar selama 15 menit hingga 20 menit.

“Untuk pisangnya memakai pisang talas karena teksturnya bagus dan tak gampang hancur kalau dimasak,” sebutnya lagi.

Di rumah makan ini, roti pisang tidak dijual per biji, namun per porsi.

Seporsinya berisi lima biji roti pisang dengan harga Rp 17.500.

Rumah makannya ini sangat mudah dicari, letaknya di pusat Kota Banjarbaru.

Patokannya adalah Lapangan Murjani dan Kantor Wali Kota Banjarbaru.

Lapangan Murjani adalah sebuah ruang terbuka publik yang sangat dikenal warga kota ini.

Tepat di seberang lapangan ini adalah Kantor Wali Kota Banjarbaru.


Roti pisang khas Banjar (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)

Dari kantor ini ambil jalan ke kanan ke arah Jalan Panglima Batur Timur.

Warung makan ini berjarak sekitar 500 meter dari kantor tersebut.

Rukonya tak jauh dari Rumah Sakit Mawar, hanya berjarak beberapa ruko dan letaknya di sebelah kiri jalan. (Yayu Fathilal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini