Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ingin menambah gairah seks? Menu makanan Sate Kuda mungkin bisa menjadi alternatif lain dari pada mengonsumsi obat-obatan.
Di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur Anda akan menemukan warung tenda Sate Kuda Pak Rehan.
Ya, pemiliknya adalah Pak Rehan (53) yang mulai berdagang di pelataran jalan seberang SMA Lab School sejak tahun 2008 silam.
Sebuah warung tenda ini berdiri selayaknya kaki lima bertuliskan Sate Kuda dan Sop Kuda Jogja Pak Rehan.
Di dalam warung tenda kondisinya tengah sepi pengunjung dan terlihat baru selesai berbenah menyiapkan atribut dagangan.
Sate Kuda Pak Rehan.
"Monggo pesen apa, ada sate kuda dan sop kuda yang bisa menambah gairah seksual," cetus Pak Rehan saat Tribun Travel baru tiba, Jumat (18/9/2015) sore.
Ada daftar menu yang diletakkan tepat di atas meja dan untuk 1 porsi yakni berisikan 10 tusuk sate kuda.
"Kalau sate kuda seporsinya 10 tusuk," jelas pria asli Jogjakarta tersebut sambil mengipas arang bakar.
Sate kuda sekilas memang terlihat seperti daging kerbau yang memiliki tekstur keras.
Hanya saja yang membedakan, daging kuda berwarna merah dan tentunya bebas lemak.
"Daging kuda ini punya banyak khasiat selain bisa nambah gairah juga bisa menyembuhkan penyakit contohnya asma," terangnya kembali.
Ketika proses pembakaran daging kuda terbukti tidak nampak asap yang menjelaskan daging kuda tak berlemak.
Hal ini pula menjadi faktor kelebihan terutama bagi Anda yang berpantangan dengan kolesterol tinggi.
"Kelihatan toh, saya bakar ndak ada asapnya. Ini bukti lemaknya rendah beda seperti kambing," kata Pak Rehan menerangkan.
Tetapi harus diakui rasa daging kuda tidak segurih daging kambing, atau daging sapi yang kerap menjadi primadona.
Di Jogjakarta warung makan sate kuda sangat mudah dijumpai dan inilah alasan Pak Rehan ingin masyarakat Jakarta juga dapat menyantap sate kuda tanpa harus pergi ke sana.
Rahasia Mengolah Daging Kuda
Pak Rehan membocorkan sedikit soal cara mengolah daging kuda yang sebenarnya relatif mudah ketimbang mengolah daging kambing.
Daging kuda tidak memiliki bau yang prengus sehingga tidak perlu memakan waktu panjang ketika proses merebus.
"Untuk menghasilkan rasa yang gurih intinya tetap pada racikan meliputi bumbu cair kacang tanah, bawang putih, lada, gula merah, dan kecap tanpa garam," ucapnya.
"Saat bumbu-bumbu tersebut siap di dalam baskom lalu harus hati-hati dalam metode mencelupkan tusukan sate," sambung Pak Rehan.
Sate dicelupkan paling tidak sebanyak dua kali ke dalam bumbu selama proses pembakaran berlangsung.
Tak berbeda juga bumbu saat disantap haruslah segar yakni berupa cabai rawit hijau, tomat, bawang merah, dan kecap.
"Tergantung cara buatnya kalau saya waktu pembakaran lebih lama paling tidak 10 menit lebih," imbuhnya.
Daftar menu dan harga di kedai Sate Kuda Pak Rehan.
Dalam sehari Pak Reyhan bisa menghabiskan 150 tusuk sate bahkan mencapai 200 bila ramai pengunjung.
Sementara sop kudanya bisa menghabiskan 15-20 porsi tidak pernah menentu setiap harinya.
Harga Relatif Terjangkau
Pasokan daging kuda didatangkan langsung dari Jogjakarta maka harganya pun perlu diperhitungkan untuk biaya ongkos kirim.
Untuk 1 porsi sate kuda yang berisi 10 tusuk dihargai Rp 30.000 sedangkan semangkok sop kuda dihargai Rp 25.000 (belum termasuk nasi putih).
Adapun minuman yang dijual di sini meliputi es jeruk Rp 5.000, es teh manis Rp 3.000 sampai teh tawar Rp 1.000.
Penasaran? Ayo buktikan! Warung tenda Sate Kuda Pak Rehan ini buka mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.