Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LIWA - Tiga bangunan besar dan megah dengan taman nan indah, serta dua bangunan yang lebih kecil bernuansa tradisional Lampung lengkap dengan kolam renang di sisinya seakan menyambut siapapun yang datang ke Seminung Lumbok Resort yang terletak di tepi Danau Ranau, Lampung Barat.
Sayangnya bangunan indah tersebut terlihat seolah tak terawat dan dibiarkan merana dengan kerusakan yang kian menggerus.
Tribun Lampung menyempatkan mampir di resort kebanggaan Pemkab Lampung Barat yang terletak 27 Km dari Liwa, di sela-sela penilaian desa wisata di Pekon Kagungan, Lumbok Seminung, beberapa waktu lalu.
Bangunan resort yang memiliki 16 kamar tidur, convention hall yang bisa menampung 400-500 orang, ruang makan dan karaoke, dermaga perahu, dan dua bungalow VIP itu, kondinya sangat memprihatinkan.
Bukit Kabut Bawang Bakung.
Cat bangunan yang sudah memudar, jendela di beberapa ruang cottage yang terlihat rusak, lalu kerusakan di dua bungalow VIP, sampah yang berserakan, hingga permainan anak yang dibiarkan berkarat, seakan menghadirkan kesan angker dan tak terjamah.
Padahal resort yang dibangun dengan biaya hingga miliaran rupiah itu, seharusnya bisa menjadi salah satu tempat wajib yang dikunjungi wisatawan saat ingin bermalam di tepi danau kedua terluas di Sumatera ini.
Didin, salah seorang pengunjung yang berasal dari Bandar Lampung mengaku sangat kecewa dengan kondisi yang ia temui di Seminung Lumbok Resort.
Ia mengaku datang bersama teman-teman kantornya untuk berakhir pekan di Danau Ranau.
Namun setibanya di Seminung Lumbok Resort, ia tidak mendapatkan apa yang selama ini ia bayangkan.
"Akhirnya saya hanya foto-foto sebentar di tepi Danau Ranau. Lalu langsung pergi ke cottage milik PT Pusri yang ada di OKU karena kondisinya lebih bersih dan terawat," kata Didin.
Ia mengatakan sangat menyayangkan kondisi Seminung Lumbok Resort yang kesannya tak terawat.
Padahal bila dikelola dengan baik, menurut Didin, tempat tersebut akan mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi ke Danau Ranau.
Bahkan perusahaan-perusahaan yang ada di Lampung bisa digaet untuk menggelar kegiatan karyawan di sini. Sehingga akhirnya mendatangkan PAD bagi Lampung Barat.