"Pada saat malam, saya juga terganggu dengan kebisingan jalan raya karena letak hotel ini berada persis di pinggir jalan raya dari pelabuhan Panjang menuju pusat kota. Makan paginya not bad, yaitu nasi kuning dengan lauk telor dan ayam. Ada juga kopi, teh, jus, air mineral. Pelayan restorannya ramah dan cekatan," tutur Archieta.
Hanya saja ia berharap Hotel Sahid dapat dilakukan renovasi yang memadai, agar nama besarnya tidak lapuk dimakan zaman. Apalagi bangunan hotel masih terlihat kokoh dari luar.
"Hanya kamar, interior dan perabot saja yang perlu diupgrade biar ga terkesan jadul," saran dia.