Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia sedang memperebutkan insentif 3000 wisatawan Jepang yang akan berwisata ke luar negeri. Indonesia telah mengalahkan Malaysia, Thailand, dan Sydney dalam seleksi lokasi tujuan sebuah travel raksasa Jepang saat ini.
"Travel raksasa Jepang itu akan membawa insentif wisatawan mancanegara sedikitnya 3000 orang ke luar negeri dan 99 persen wanita. Saat ini sudah di tingkat final, memilih antara Hawaii atau Bali di Indonesia," ujar Direktur Kementerian Pariwisata Indonesia, Visensius Jemadu, kepada Tribunnews.com, Rabu (27/9/2019).
Dari 3000 wisatawan Jepang tersebut, 80 persen adalah kalangan yang berusia 60 sampai 80 tahun karena insentif dari perusahaan makanan kesehatan Jepang.
"Tren usia hidup di Jepang semakin tinggi. Itu sebabnya semkain banyak orang yang berusia lanjut tersebut bisa menjadi target market baik bagi kita terutama kelas silver (lansia). Dari jumlah 3000 orang tersebut tidak banyak yang berusia 30 sampai 40 tahun akan ikut serta pula."
Hal ini sangat menarik bagi Indonesia, karena saat ini Indonesia sedang bersaing bertarung ketat dengan Hawaii, "Sebelumnya, pada seleksi awal ada Malaysia, Thailand, dan Sydney. Kini tinggal Bali dan Hawaii," kata dia.
Sampai Sabtu (26/9/2015) tinggal dua destinasi yang menjadi pilihan travel besar Jepang untuk mengirimkan turis Jepang ke luar negeri yaitu Bali atau Hawaii.
"Kita tentu berjuang terus kalau bisa Indonesia yang menang. Pertemuan kedua Indonesia sudah kemukakan dukungan pemerintah Indonesia atau kunjungan wisman Jepang tersebut. Kemenpar akan bantu suvenir, culture performance, berusaha untuk membuka jalur khusus di imigrasi, lalu juga nilai tambah adanya bebas visa. Juga sedang pertimbangkan fasilitasi diskon-diskon di obyek wisata yang akan mereka masuk dan kita rekomendasikan," terang Visensius.
"Nampaknya mereka tertarik sehingga yang bertarung di final tinggal Bali dan Hawaii. Oleh karena itu dalam beberapa bulan ke depan kita akan memfasilitasi delapan orang untuk site inspection ke Bali."
Pihak travel raksasa Jepang pada Maret 2016 berencana akan di Bali mengirimkan delapan orang penilainya dan Indonesia akan membantu mereka untuk akomodasi, makan dan transportasi selama di Indonesia.