Hingga saat ini, Tito sudah memiliki dua gerai milik pusat yang berlokasi di Yogyakarta.
Pelaku usaha es krim pot lainnya, Raden Daud, dengan mengusung nama usaha es krim pot bernama Marta-Bak.
Dia merambah bisnis es krim pot sejak pertengahan tahun ini sebagai ekspansi dan pelengkap dari bisnis kuliner martabak dan kue cubit yang telah dia jalankan sebelumnya.
Ada tiga varian rasa es krim serta aneka taburan seperti roti, coco crunch, oreo, milo, jelly dan astor. Harga es krim di pot kecil seharga Rp 10.000 per pot dan es krim ukuran besar seharga Rp 15.000 per pot.
Dalam satu bulan, Raden bisa menjual 600 pot hingga 700 pot es krim. “Omzet yang didapat sekitar Rp 8 juta hingga Rp 9 juta per bulan,” tuturnya.
Para pengusaha es krim pot ini akan terus berinovasi dari segi rasa maupun tampilan es krim agar usaha terus berkembang. Tito misalnya, juga berencana menggunakan batok kelapa sebagai wadah es krim ke depannya. (Jane Aprilyani)