TRIBUNNEWS.COM - Bisnis transportasi berbasis aplikasi di Jakarta terus berkembang.
Dalam setahun ini ada lima aplikasi yang sudah dimanfaatkan oleh publik, yaitu Go-Jek, Grabbike, Blu-Jek, diikuti Lady-Jek dan BajaiApp. Aplikasi BajaiApp hanya untuk memesan jasa bajaj.
BajaiApp diluncurkan Rabu (7/10) di Jakarta. Dari sekitar 7.000 bajaj di Jakarta, yang bergabung dalam BajaiApp baru 400 unit. Namun, ada ribuan sopir bajaj kini mengantre untuk bergabung dengan BajaiApp.
"Bajaj mulai ditinggalkan warga. Saya melakukan riset, ternyata peminat bajaj makin berkurang. Sementara ada ribuan orang menggantungkan hidupnya pada bajaj. Kalau kondisi ini terus dibiarkan, bakal banyak sopir bajaj yang menjadi penganggur," kata Feryanto Njomin (36), penggagas BajaiApp.
Aplikasi dengan nama BajaiApp bisa diunduh di Google Play Store dan App Store. Cara penggunaannya tak jauh berbeda dengan aplikasi transportasi daring seperti Go-Jek, Grabbike, dan Blu-Jek.
Penumpang menentukan lokasi penjemputan dan tujuan. Setelah menekan menu pesan, penumpang akan terhubung dengan sopir bajaj.
Sopir akan menjemput ke lokasi yang telah ditentukan. Tarif bajaj melalui BajaiApp Rp 16.500 untuk setiap 7,5 kilometer perjalanan.
Para sopir bajaj menyambut baik kehadiran BajaiApp. Mereka berharap dengan adanya aplikasi itu pendapatan mereka bertambah.
Nuchron dan Castum, sopir bajaj yang bergabung dalam bajaj daring, mengatakan, sejak hadirnya ojek daring, pendapatan mereka dalam beberapa bulan terakhir menurun drastis.
"Kalau dirata-rata sehari dapat Rp 100.000. Sementara setoran per hari Rp 130.000, belum lagi biaya bahan bakar," katanya.
Apakah BajaiApp akan menaikkan pamor bajaj kembali? Itulah harapan para sopir bajaj di Jakarta. Namun, gempuran ojek daring belum berhenti. Lady-Jek, menurut rencana, akan resmi diluncurkan Kamis (8/10) ini. Informasi sementara, Lady-Jek berupa ojek sepeda motor yang melayani perempuan.
Cabut izin
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam bakal mencabut izin usaha ojek daring yang membiarkan pengojeknya mangkal di trotoar atau badan jalan.
Dia meminta tukang ojek yang bermitra dengan perusahaan penyedia jasa ojek untuk tertib berlalu lintas dan tak memanfaatkan fasilitas umum.