TRIBUNNEWS.COM - Salah satu destinasi wisata yang menarik di Amuntai Borneo adalah kerbau rawa.
Yang membuat menarik kerbau rawa karena terbatasnya lahan di Kalimantan dan terdesaknya luas tanah dengan tanaman kelapa sawit yang kian merajalela.
Sehingga untuk berternak kerbau masyarakat tidak mempunyai lahan lagi.
Ketika terbatasnya lahan masyarakat memanfaatkan rawa atau danau yang digunakan untuk beternak kerbau.
Dari sinilah istilah kerbau rawa, populasi kerbau rawa di Kalimantan saat ini sudah semakin jarang. Dan yang masih banyak hanya di daerah Amuntai.
Kerbau Rawa Amuntai di Kalimantan Selatan. (BARRY KUSUMA)
Kerbau Rawa Amuntai merupakan hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Desa Danau Panggang sebagai mata pencaharian.
Daerah ini sebagian besar rawa dan menyulitkan masyarakat untuk memelihara kerbau, sehingga rawa inilah yang dimanfaatkan masyarakat Amuntai.
Apalagi justru kerbau rawa ini menjadi obyek wisata menarik untuk wisatawan.
Jika dari Banjarmasin atau Bandara Syamsudin Noor, perjalanan ke kota Amuntai memakan waktu sekitar 4-5 jam, jalan yang dilalui lumayan nyaman dan lancar apabila di hari biasa.
Dilanjutkan dari Amuntai menuju Danau Panggang sekitar 2 jam.
Jalan menuju Danau Panggang tergolong sempit dan sebagian besar pinggir jalan adalah rawa.
Kerbau Rawa Amuntai di Kalimantan Selatan. (BARRY KUSUMA)
Semakin mendekati tempat Kerbau Rawa Amuntai, daerah rawa semakin luas sehingga untuk perjalanan selanjutnya harus menggunakan perahu untuk bisa sampai ke lokasi dan melihat langsung kerbau rawa.
Perahu yang bisa disewa untuk menuju lokasi kerbau rawa terletak di pasar Danau Panggang.
Di sana terdapat sebuah dermaga kecil tempat perahu dan speed boat beroperasi.
Selama perjalan menggunakan perahu menuju lokasi kandang Kerbau Rawa Amuntai, anda akan disuguhi pemandangan rawa yang ditumbuhi tanaman enceng gondok dan rumah panggung milik warga perkampungan yang berjejer diatas rawa.
Kerbau Rawa Amuntai di Kalimantan Selatan. (BARRY KUSUMA)
Setiap rumah dihubungkan dengan jembatan kecil terbuat dari kayu yang tersusun rapi, ini memudahkan untuk akses jalan.
Terdapat dataran kering diantara rawa, oleh masyarakat sekitar biasanya digunakan untuk kandang kerbau.
Kerbau Rawa Amuntai memiliki sedikit perbedaan dengan kerbau darat, yaitu pada tanduk dan warna kulit.
Kerbau Rawa memiliki tanduk yang lebih panjang dan berwarna abu-abu agak cokelat. Ini akibat seringnya kerbau tersebut berendam di air rawa yang berlumpur.
Setiap pagi, kerbau tersebut akan dilepaskan dan sore hari akan dimasukkan kembali ke kandang.
Peternak kerbau hanya perlu menggembala dari atas perahu atau jukung (sebutan khas Banjar).
Kerbau Rawa Amuntai di Kalimantan Selatan. (BARRY KUSUMA)
Jika anda berasal dari luar kota seperti Jakarta, sebaiknya gunakan jasa pemandu wisata yang asli orang setempat.
Selain memudahkan menuju lokasi, juga sangat membantu ketika mencari lokasi kandang kerbau rawa ini.
Datanglah pada waktu pagi hari karena pada saat pagi kerbau kerbau ini keluar dari kandang dan sore hari jika memungkinkan.
Karena sore hari adalah saat di mana kerbau masuk ke kandang sehingga kita bisa melihatnya lebih leluasa dan pemandangan sore hari saat di rawa sangat indah.
Jangan lupa membawa kamera untuk memotret pemandangan da kerbau serta moment saat anda berwisata. ( www.alambudaya.com/BARRY KUSUMA)