"Ada juga yang datang kesini, maen, foto-foto, terus beli terinya. Soalnya kan harganya masih murah, harga produsen. Apalagi ini kan masih seger banget," ungkap Subur menjelaskan aktifitas para wisatawan yang datang ke Pulau Pasaran.
Apa yang diungkapkan ketua RT di Pulau pasaran tersebut memang benar. Kesegaran teri buatan Pulau Pasaran masih terjaga sebab, sejak turun dari kapal pada pagi hari langsung diolah oleh warga.
Ikan-ikan kemudian dicuci dan direbus dengan pemberian garam untuk memberi rasa da pengawet alami. Anda bisa melihat di beberapa sudut Pulau Pasaran warga yang berhadapan dengan panci besar penuh ikan.
Setelah proses tersebut usai, terikemudian dijemur dengan disebar diatas tampah bambu berukuran raksasa. Butuh beberapa hari hingha ikan menjadi kering dan layak jual.
Untuk satu kilogram teri asin di Pulau Pasaran, anda hanya perlu merogoh kocek kurang lebih Rp 50 ribu rupiah. Selain ikan asin ada juga olahan dari produk serupa seperti pilus yang dibuat oleh perjain setempat dengan harga Rp 20 ribu per pack.
Sembari bergurau, nelayan sedang membuat ikan teri asin.
"Teman tema yang datang boleh kok beli terinya, atau kalo.mau yanh dah dibuat makanan ringan ada dijual di koperasi," ungkap Subur.
"Saran saya sih beli terinya aja, nati di rumah digoreng dan buat sambal teri. Itu enak banget rasanya," ujar dia lagi memberi saran.
Jadi, apapun pilihan aktifitas anda di Pulau Pasaran. Lokasi ini menjadi destinasi wisata unik di Bandar Lampung.
Di pulau ini anda tidak bisa bermain air atau pasir, tapi anda akan disuguhkan keramahan warga, produk khas yang dimiliki, serya pemandangan yang menakjubkan. Yuk berkunjung.