News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jerman Yakin Lombok Akan Jadi Ikon Wisata Dunia Kalau Potensi Desa Wisatanya Digalakkan

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan sedang berenang di pantai Pulau Gili, Lombok, NTB. Disebut-sebut sebagai salah satu dari pulau yang masih sangat perawan di dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Hotel Mataram bekerja sama dengan organisasi kerja sama internasional milik pemerintah Jerman (GIZ) untuk membangun pariwisata berkelanjutan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Reza Bouvierd dengan Team Leader Tourism and Investment GIZ, Oliver Oehms, berlangsung di Kota Mataram, Kamis (15/10/2015) lalu.

Oliver Oehms mengatakan, GIZ sebagai lembaga donor Jerman melihat potensi pariwisata di Pulau Lombok, sangat luar biasa, bahkan akan menjadi ikon wisata dunia jika dikelola dengan baik.

Untuk mencapai pengelolaan industri pariwisata yang baik, menurut dia, sangat tergantung pada sumber daya manusia (SDM) yang terlibat langsung di dunia pariwisata, termasuk masyarakat yang berada di kawasan obyek wisata.

"GIZ bersama AHM untuk memperbaiki SDM pariwisata Lombok menjadi lebih baik," katanya.


Kesenian peresean menyita perhatian warga dalam Parade Sumbawa - Lombok di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Minggu (4/10/2015). Kegiatan dalam rangkaian acara Lombok - Sumbawa Festival 2015 yang diselenggarakan di Kota Bandung ini berlangsung dua hari diisi acara pameran, parade budaya, pentas seni, seminar dan Lombok - Sumbawa Mice Gathering. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Oehms mengatakan, GIZ mulai masuk di NTB pada tahun 2012, dengan fokus pada upaya pembangunan di sektor pariwisata.

"Sejak tahun 2012, kami sudah membantu pemerintah NTB dan masyarakatnya membangun desa wisata," ujarnya.

Beberapa desa wisata yang diberikan pendampingan oleh GIZ, di antaranya sentra kerajinan gerabah di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat; pusat kerajinan mutiara di Sekarbela, Kota Mataram; desa wisata Sesaot, Narmada, Kabupaten Lombok Barat; dan desa wisata Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah.

Menurut Oehms, pihaknya akan fokus di Pulau Lombok, untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan, seperti bagaimana caranya mengatasi masalah sampah yang sebagian berasal limbah dari industri pariwisata dan masalah keamanan di obyek wisata.

Upaya itu dilakukan bersama pengusaha perhotelan dan pelaku pariwisata lainnya serta masyarakat mengatasi.

"Perencanaan pembangunan pariwisata di NTB, kurang sempurna dan ini menjadi perhatian GIZ agar pemerintah daerah memberi perhatian yang serius," kata Oehms.

Ketua AHM Reza Bouvierd, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan GIZ sebagai pintu masuk dalam membangun pariwisata NTB yang semakin baik dan maju.

"GIZ siap membantu kami untuk memajukan pariwisata NTB melalui berbagai program peningkatan SDM dan program lainnya," katanya. (Antara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini