Pemuda asal Jerman, Bernard, juga meninggalkan losmen itu untuk berpindah ke selatan Tokyo. "Saya naik kereta ke Roppongi, pindah ke losmen lain," ujarnya.
Tinggal di losmen, naik penerbangan murah, dan menumpang kereta adalah kombinasi pelesir hemat di Jepang.
Kombinasi itu melawan kesan pertama yang akan segera menyergap soal jalan-jalan ke Jepang: mahal.
Citra Jepang, khususnya Tokyo sebagai tempat serba mahal, memang melekat di banyak orang.
Padahal, pelesir ke "Negeri Matahari Terbit" itu bisa dilakukan dengan hemat.
Perencanaan
Anak sekolah sedang antre menyeberang di Nagoya City dengan sepeda kayuhnya di tengah lalu lalang mobil. (Tribunnews/Agung Budi)
Kunci melancong hemat ke Jepang adalah perencanaan matang dan jauh-jauh hari.
Jalan-jalan ke Jepang antara Mei-Juli atau November-Januari sudah pasti mahal.
Tidak mudah mendapatkan tiket penerbangan murah pada periode liburan itu.
Sebaliknya, ada periode Februari-Maret dan September-Oktober yang layak dijadikan pilihan waktu bertandang ke Jepang.
Jika memastikan akan menyambangi Jepang pada periode itu, mulai pesan tiket penerbangan.
Bandara tujuan bisa memilih Haneda yang paling dekat dengan Tokyo, Narita di Chiba, atau Chubu di Provinsi Mei dan paling dekat dengan Sirkuit Suzuka.
Ada banyak pilihan penerbangan dari Bandara Soekarnao-Hatta di Banten atau Bandara Ngurah Rai di Bali menuju Jepang.