TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dimana-mana bertaburan logo mirip burung Wonderful Indonesia! Itulah cara menancapkan brand di Singapore.
Bukan hanya di pameran ITB Asia yang dihelat di Marina Bay Sands, 21-23 Oktober 2015 saja. Juga tak hanya di arena Indonesia Food Festival di Novotel Clark Quay saja keindahan Indonesia diekspose.
Di empat penjuru mata angin digoyang dengan ajakan wisata Bebas Visa Kunjungan ke tanah air.
Singapore itu ibarat empang kolam yang berkumpul banyak ikannya. Singapore itu adalah hub, interkoneksi penghubung dari dari berbagai devices.
Singapore itu mirip moderator, sang pengatur alur komunikasi tanya-jawab dalam sebuah lokakarya dan seminar. Singapore itu semacam alun-alun persimpangan jalan protokol di pusat kota dalam konsep Jawa.
Karena itu, Singapore menjadi objek strategis yang paling layak untuk dijadikan ajang promosi Wonderful Indonesia.
“Ada 5 juta orang yang menetap di Singapore. Dari jumlah itu, ada 1,5 juta ekspatriat, orang non Singapore yang bekerja dan tinggal di sana. Ada 15,1 juta wisatawan yang berkunjung ke Singapore tahun 2014, naik 2% dari tahun 2013 yang menembus 14,2 juta orang. Sejak kita goyang Singapore dengan promosi, Great Batam naik pesat, hingga 60%. Itu bukti bahwa promosi itu penting untuk mengejar target akhir 2019 di 20 juta wisman,” jelas Menpar Arief Yahya yang didampingi Asdep ASEAN, Rizky Handayani.
Tema promosi Singapore adalah: Bebas Visa Kunjungan (BVK). Dampak cepatnya, wisman asal Tiongkok langsung meledak menjadi 6.047 orang di bulan September 2015, naik 30,9%. Korea Selatan menggeser Jepang, dengan 4.088 wisman, atau 20,9%.
Jepang yang bertahun-tahun nomor dua, kini jatuh di angka 2.684 orang atau 13,7%. Inggris 2.042 atau 10,4%, dan AS 1.204 orang atau 6,2%.
“Angka kenaikan itu persis dengan yang kami proyeksikan, promosi kita sangat pas di sana,” ungkap Mantan Dirut PT Telkom itu.
Great Batam yang menjadi teras utama pintu Singapore tahun 2014 lalu hanya didatangi 1.885.012 wisman, atau 22% dari total turis yang masuk ke tanah air. Tahun 2015 ini, diproyeksikan menjadi 2.500.000 orang.
“Kami kerja keras untuk membungkus Singapore sebagai pasar utama ASEAN dengan branding Wonderful Indoesia. Antara transportasi, telekomunikasi, dan pariwisata itu sama-sama komoditas, perlakuannya pun tak jauh berbeda. Harus dipromosikan,” papar menpar yang lulusan Teknik Elektro Telekomunikasi, Institut Teknologi Bandung (IBB) 1986, Master of Science Telematics, University of Surrey, UK, 1994 Ilmu Ekonomi - Manajemen Bisnis, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, 2014 itu.
Bagaimana cara mem-branding Singapore? Kalau Anda sampai 6 bulan ke depan sempat jalan-jalan ke Singapore, mungkin Anda akan menemukan logo-logo Wonderful Indonesia di banyak lokasi strategis di sana.
Ada 2 bus moving Islandwide dengan rute Changi Airport, Tourism Center, Hotels, dan Tourism Attractions. Ada 4 Toyota Hi-Ace besar, dibungkus dengan desain tiga dara cantik dan pakaian adat Enchanting Bali, kejernihan Stunning Raja Ampat, dan gambar Golf Bintan-Batam yang mobile keliling kota.
Gambar-gambar itu menonjol, menyejukkan mata, dan di ujung atas kanannya terpampang besar logo pariwisata Wonderful Indonesia.
Jika mobil-mobil itu lewat, dari jarak 25 meter pun, sangat jelas mencolok mata. Ada barcode yang bisa di-scan menggunakan smart phone anda di ujung sebelah kiri kanannya, dan langsung landing page ke informasi promosi pariwisata Indonesia.
Ada juga TV besar LED Digital Screen Ads di ujung perempatan jalan di Orchard Nomor 277 & 218 yang menangkap pejalana kaki dan orang yang sedang tertahan lampu merah di traffic light.
Ada juga di Gateway, 2 Jurong East Jcube Mall, Queen Street, depan sekolah Fu Lu Shou yang menggoda orang yang hendak berjalan ke pusat perbelanjaan. Lalu di Ilfly 43 Siloso Beach Walk, Sentosa Island, Star Vista 1, Vista Exchange Green, The Star Vista, Chinatown Point 133, New Bridge Road, Chinatown Point, Bugis Street, dan lainnya.
Anda biasa menggunakan fasilitas transportasi public MRT (mass rapid transportation) atau kereta bawah tanah di sana?
Kereta listrik yang mengangkut ratusan ribu manusia setiap hari di Singapore itu? Stiker Wonderful Indonesia juga menghiasi dinding dalam, pintu kaca, semua spot yang membuat orang melamun pun sulit mengalihkan perhatian dari logo warna-warni yang bertulis Wonderful Indonesia.
Halte-halte bus, tempat menunggu public transportation juga dihias branding Wonderful Indonesia. Lokasinya juga tersebar di segala penjuru di sana, Ang Mo Kio, Woodlands, Yishun South, Geylang Bahru, Tiong Bahru East, New Upper Changi Rd, Guillemard Rd West, Jurong Pier Rd, Toh Guan Rd East, dan lainnya. Ada yang terpasang hingga 22 Oktober, ada yang masih dimainkan hingga 12 November 2015, dari desain etnik sampai tema shopping menempel di sana.
Singapore adalah salah satu pasar utama Indonesia. Tahun 2014, Singapore berada di peringkat pertama, baru disusul Malaysia jumlah wisman ke tanah air. Great Batam itu lokasinya sangat dekat dengan Singapore, cukup menyeberang 45 menit. Karena itu, Batam, Bintan, dan beberapa pulau di sekitarnya menjadi destinasi yang paling masuk akal untuk dipromosikan di sana.
Positioningnya juga jelas, alam atau nature, yang ditonjolkan, karena Singapore tidak punya pantai pasir putih, laut yang jernih dan bawah laut yang indah seperti punya Indonesia,” jelas Menpar Arief Yahya.