TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belajar tentang sejarah bisa didapatkan di mana saja, termasuk di museum.
Berkunjung ke museum merupakan cara terbaik untuk menambah pengetahuan, baik itu pengetahuan tentang benda-benda peninggalan sejarah hingga peristiwa-peristiwa penting dimasa lalu.
Biola milik WR Supratman. (Tribunnews/Ali Rahman)
Misalnya berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda yang ada di Jalan Kramat Raya, No. 106, Jakarta Pusat.
Memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015, Museum Sumpah Pemuda ramai dikunjungi siswa-siswi dari berbagai sekolah di DKI Jakarta.
Tri Mauliani, salah seorang pengajar di SDN 02 Kenari mengatakan bahwa setiap tahun dirinya rutin mengajak siswa-siswinya berkunjung ke berbagai museum untuk mengenalkan peristiwa-peristiwa bersejarah ke anak didiknya.
"Diajak ke Museum Sumpah Pemuda ini untuk mengenalkan ke anak-anak apa arti Sumpah Pemuda itu. Lalu di Museum Sumpah Pemuda ada apa saja," ujar Ibu Tri Mauliani yang sudah 25 tahun mengabdi di SDN 02 Kenari.
"Anak-anak kalau tidak diajak seperti ini dia biasanya malas ke museum, tadi aja pas saya tanya cuma beberapa orang yang pernah ke Museum Sumpah Pemuda, padahal sekolah kita dekat dari sini," tambah Ibu Tri.
Kunjungan siswa-siswa ke Museum Sumpah Pemuda Jakarta. (Tribunnews/Ali Rahman)
Di Museum Sumpah Pemuda terdapat ratusan koleksi foto dan benda-benda yang berkaitan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Koleksi-koleksi tersebut tersusun rapi dalam beberapa ruangan.
Ruangan pertama yaitu ruang pertumbuhan organisasi pemuda. Di ruangan ini terdapat bendera dari beberapa organisasi pemuda yang menjadi cikal bakal munculnya gerakan pemuda dan melahirkan Sumpah Pemuda.
Selain itu, di ruangan ini juga dipamerkan kegiatan organisasi pergerakan pemuda, antara lain Perhimpunan Indonesia, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond, dan Kepanduan atau INPO.
Di ruangan ini pengunjung bisa mempelajari sejarah dari masing-masing organisasi pemuda dan mengetahui anggota serta para pendirinya.
Ruangan selanjutnya yaitu ruang kongres pemuda pertama dan kedua. Di ruangan tersebut dipamerkan koleksi yang menggambarkan suasana Kongres Pemuda Indonesia.
Ruangan berikutnya terdapat koleksi biola milik WR. Supratman yang dia gunakan saat memperkenalkan lagu Indonesia Raya pada Kongres Pemuda II 27-28 Oktober 1928.
Museum Sumpah Pemuda diresmikan oleh Pemerintah DKI Jakarta pada 1972 dan merupakan benda cagar budaya nasional.
Museum ini buka untuk umum setiap hari Selasa hingga Jumat mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Untuk hari Sabtu dan Minggu buka pada pukul 08.00-14.00 WIB.