Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bangun sejak subuh untuk bersiap-siap berangkat ke Air Terjun Sipiso-piso Desa Tongging menjadi perjuangan tersendiri bagi seorang traveler.
Objek wisata yang populer di mata warga Sumatera Utara itu terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
Untuk memulai perjalanan ke sana, seorang backpacker harus menunggu mini bus antar kota Medan-Kabanjahe di pinggir Jalan Simpang Pos.
Pengunjung menikmati suasana di Air Terjun Sipiso-piso, Karo. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Anda bisa naik bus Sinabung Jaya, Sutra (Sumatra Transport), dan dengan ongkos Rp 15 ribu untuk sampai di pemberhentian terminal Kabanjahe.
Kemudian menyambung lagi menaiki mini bus Simas dengan ongkos Rp 8 ribu untuk sampai di simpang pintu masuk desa Sipiso-piso.
Sampai di gerbang, traveller bisa menaiki becak yang berbaris, untuk mengantarkan anda ke objek wisata satu di antara air terjun tertinggi di Indonesia yang tinggal 3 kilometer lagi, ongkosnya cuman Rp 5 ribu per orang.
Traveler yang mau berangkat naik mobil atau sepeda motor juga bisa, karena bisa istirahat dan berhenti di objek wisata sekitar.
Tapi keunggulan naik bus, rasa capai Anda bisa berkurang dan bisa lebih cepat sampai karena supir bus mini Kabanjahe terkenal suka balapan, kencangnya luar biasa.
Total perjalanan sekitar 2-3 jam, tapi itu belum sepenuhnya sampai di deoan air terjun.
Pasalnya, wisatawan harus menuruni anak tangga sebanyak 1020 untuk sampai ke depan air terjun setinggi 120 m itu.
Keindahan pemandangan di objek wisata Air Terjun Sipiso-piso. (Tribun Medan/Silfa)
Nah, akhirnya Anda tahu alasan harus berangkat pagi hari karena lokasinya cukup menguras tenaga.
Namun tenang saja, semua terbayar dengan apa yang akan Anda lihat sesampainya di sana.
Menuruni ribuan anak tangga tersebut bakal terjabani dengan ringan, pasalnya pemandangan air terjun sudah tampak bahkan dari tangga pertama Anda melangkah.
Riak-riak air berwarna putih yang lurus tampak seperti pisau sesuai dengan arti dari Sipiso-piso dalam bahasa Karo.
Bak dipanggil oleh derasnya air terjun yang mengalir, dinginnya sungai yang diairi, serta pemandangan tebing hingga pohon pinus di sekitar air terjun, rasa antusias untuk turun semakin menggebu.
Setiap langkah kaki menuruni anak tangga, Anda tidak ada puasnya berhenti untuk mendokumentasikan keajaiban alam tersebut.
Dalam bahasa Batak, Sipiso-piso berarti pisau. Ini digunakan bukan hanya untuk mewakili bentuk, tapi juga tinggi dan derasnya air terjun yang mengalirkan air seperti bilah pisau tajam.
Untuk masuk ke kawasan Air Terjun Sipiso-piso, wisatawan cukup membayar Rp 4 ribu di gerbang masuk dan Rp 2 ribu di anak tangga. (Tribun Medan/Silfa)
Jadi tidak ada wisatawan yang bisa mandi tepat di bawah air terjun.
Di tempat lain, Anda disarankan mandi di bawah air terjun agar bisa menyembuhkan rematik dan rasanya seperti dipijat.
Namun hal ini tidak berlaku di air terjun Sipiso-piso.
Sebab, kuatnya dan derasnya air dari atas, membuat air yang turun menjadi tajam alias sakit mengenai tubuh.
Anda hanya bisa mandi di area sungainya atau merasakan empasan airnya di bebatuan yang berjarak sekitar 2-5 meter dari air terjun.
Oh iya, kalau mau mendekat air terjun, sebaiknya wisatawan mengganti pakaian di pondok ganti pakaian, yang jaraknya sekitar 100 meter dari air terjun.
Pasalnya lewat dari itu, Anda akan merasakan guyuran air seperti hujan, dari empasan air terjun yang dibawa angin.
Belum pun masuk kolam atau mendekati air terjun, seluruh tubuh sudah basah kuyup dan kedinginan.
Arman, penjaga, menuturkan rekor ketinggian air terjun mengundang wisatawan lokal dan mancanegara.
Selain daya pikat air terjun, pemandangan perbukitan dan hutan pinus, yang terletak di ketinggian mencapai 800 mdpl, menjadi nilai jual juga banyak wisatawan yang berbondong-bondong ke mari.
"Kalau Sabtu-Minggu wisatawan yang datang bisa mencapai ribuan. Kalau hari biasa tidak kurang seratusan, dan kebanyakan anak mahasiswa yang ingin kemping," katanya.
Menurutnya, pemandangan indah Sipiso-piso bahkan sudah terlihat di gardu pandang yang letaknya ada di puncak bukit.
Wisatawan juga disuguhi view spektakuler dan hamparan Tanah Karo serta Pulau Samosir yang posisinya ada di tengah Danau Toba.
"Jad siapa yang ke Sumut kalau tak ke Sipiso-piso, tak sah rasanya. Wisatawan datang dari segala penjuru, baik dari luar daerah, luar kota dan luar negeri. Turis paling banyak datang dari Belanda, Australia, dan negara Asia," katanya.
Untuk masuk ke kawasan Air Terjun Sipiso-piso, wisatawan cukup membayar Rp 4 ribu di gerbang masuk dan Rp 2 ribu di anak tangga.
Wisatawan juga tidak perlu takut kelaparan atau kehausan, karena ada setidaknya 10 warung di beberapa tikungan anak tangga. Biasanya, wisatawan yang sudah mulai kelelahan istirahat di sana.
Warung tersebut menawarkan aneka makanan panas seperti mie dan aneka minuman panas seperti kopi, teh dan cappucino.