News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Riau

Bolu Kemojo, Oleh-oleh Khas Pekanbaru, Dahulu Hanya Disajikan Saat Acara Adat dan Lebaran

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bolu kemojo rasa pandan.

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Vina Dwinita

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dulu Bolu Kemojo hanya dikenal sebagai makanan Khas Melayu yang dihidangkan pada acara adat, pernikahan, kenduri dan lebaran.

Makanan berbentuk persegi lima ini dulunya juga hanya dapat dipesan ketika dibutuhkan kepada masyarakat melayu yang dapat membuatnya.
Namun kini bolu kemojo bisa ditemukan setiap hari.

Pasalnya sudah banyak gerai atau toko yang memproduksinya setiap hari.

Bahkan Jika datang ke Pekanbaru tidak lengkap rasanya jika tidak membawa oleh-oleh bolu kemojo.


Proses pembuatan bolu kemojo. (Tribun Pekanbaru/Vini Dwinita)

Satu di antaranya bisa menjadi pilihan adalah Bolu Kemojo Al-Mahdi yang beralamat di Jalan Rajawali nomor 72 D Pekanbaru.

Dikatakan Pemilik Bolu Kemojo Al Mahdi Dinawati S Ag MM, bolu kemojo ini, resep dasarnya ia dapatkan dari orang tuanya.

Ciri Khas melayunya yang melekat dimana ia sangat lembut, sangat manis, rasa pandan saja tidak variasi lainnya, besigho (gulanya terbit dipermukaan) dan sangat lemak.

"Lalu saya lakukan beberapa perubahan menyesuaikan dengan permintaan pasar. Karena resep aslinya sangat atau terlalu manis, terlalu berlemak karena telurnya juga banyak," ujar Dina kepada Tribunpekanbaru.com.

Meskipun demikian, lanjut Dina ia tetap menyediakan bolu kemojo dengan resep asli yaitu bolu kemojo spesial, lantaran pasarnya tetap ada.


Bolu kemojo rasa coklat. (Tribun Pekanbaru/Vini Dwinita)

"Jadi tergantung konsumen mau pandan yang biasa atau spesial," sebut Ketua Ikatan Tata Boga (Ikaboga) Provinsi Riau ini.

Untuk membuat bolu kemojo ini, lanjut Dina tidak terlalu susah bahannya.

Hanya diperlukan bahan seperti tepung, gula, telur, daun pandan, dan santan.

Semua bahan tersebut diadon menjadi satu. kemudian dimasukkan dalam cetakan, lalu dipanggang.

"Untuk yang pertama membakarnya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Karena alat pembakarnya masih belum panas. Kemudian untuk selanjutnya hanya membutuhkan waktu setengah jam," terangnya.

Diakui Dina, ia setiap hari memproduksi bolu kemojo ini.

Dalam sehari rata-rata memproduksi 50 kg atau 500 pieces bolu kemojo.

Selain jual di tempat tersebut, ia juga memasok ke beberapa pusat perbelanjaan dan swalayan di Pekanbaru.

"Kita buatnya setiap hari. Jadi Fresh from oven. Kalau lebaran bisa sampai 70 kg buatnya," sebutnya.

Dari yang awalnya hanya rasa original dan pandan, seiring berjalannya waktu pemilik terus berinovasi dengan penambahan variasi.

Ada sekitar 19 variasi bolu kemojo, bolu kemojo rempah, kacang hijau, kentang, nangka, gula merah, lapis, naga, labu kuning, keledek (ketela), dan keju.

"Namun varian yang lain ini dibuat hanya berdasarkan pesanan minimal 10 pieces. Namun, tidak setiap hari semua rasa itu ada. Biasanya yang ready rasa original, pandan, coklat, jagung dan kadang-kadang durian juga," katanya.

Sementara itu untuk harga mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribuan. Selain bolu kemojo, anda juga bisa menemukan berbagai oleh-oleh khas Riau di toko ini. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini