News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Merasakan Perbedaan Naik Taksi di Tokyo Dibanding Jakarta

Penulis: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naik taksi tua Toyota Crown di jantung kota Tokyo, Jepang.

Laporan Agung Budi Santoso Dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM - Armada taksi di Jakarta biasa berganti baru (peremajaan) tiap lima tahun sekali.

Tapi di Jepang, mayoritas taksi justru armada mobil yang sudah berusia uzur.

Di jantung kota Tokyo misalnya, kebanyakan taksi yang berseliweran adalah taksi-taksi tua tahun 1990-an, khususnya Toyota Crown.

Sementara di Jakarta, yang banyak terlihat adalah taksi sedan Vios terbaru atau mobil-mobil Korea paling gres.

Untuk diketahui, Toyota Crown sudah diproduksi oleh Toyota Motor Corporation, Jepang sejak tahun 1955 sampai sekarang.

Crown yang paling popular berbentuk Sedan 4 pintu dan Station wagon.


Naik taksi Toyota Crown tahun 1990-an di Tokyo.

Crown Hardtop dengan kaca jendela tanpa frame dipasarkan dari tahun 1974 sampai 1999.

Crown Hardtop Coupe tersedia dari tahun 1968 sampai 1983. Pada tahun 1960-an, Crown juga tersedia dalam bentuk Pick-up.

Meski mayoritas yang beroperasi adalah taksi-taksi tua, tapi kondisinya benar-benar terawat.

Bodi masih mulus, tak tampak cat mengelupas, tak ada plesteran di sana-sini pada bagian bawah dashboard.

Kinerja mesinnya masih ajib, dan buangan emisinya knalpotnya juga nyaris tak tampak.


Armada taksi-taksi tua yang masih banyak beroperasi di jalanan kota Tokyo.

Satu lagi perbedaan, mayoritas sopir taksi di Jakarta usianya masih muda-muda, di bawah 40 tahun.

Tapi di Tokyo, kebanyakan sopirnya sudah 'kakek-kakek!'

"Ya, sebandinglah, sama usia mobilnya," celetuk seorang jurnalis yang satu mobil bersama Tribunnews.com naik taksi dari Keio Plaza Hotel menuju Tsukiji Fish Market, sebuah pasar ikan yang sekaligus pusat kuliner seafood.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini