News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jateng

Mari Melihat Barang-barang Berharga Peninggalan SBY di Museum Abdul Djalil, Akmil Magelang

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

di Museum Abdul Djalil, Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNNEWS.COMĀ  - Banyak benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan peninggalan 'orang-orang besar' seperti presiden atau panglima TNI yang bisa kita temukan dan gali ceritanya di Museum Abdul Djalil, Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Hanya saja, kita tidak bisa langsung berkunjung ke sana sesuka hati.

Setiap rombongan yang akan berkunjung diwajibkan mengajukan surat permohonan berkunjung lebih dulu.

Kapten Ahmad Sujiwan selaku kepala Museum menjelaskan, hal itu dilakukan karena museum ini berlokasi di area Akmil. Sehingga, jadwal berkunjung harus disesuaikan kegiatan taruna.

"Kalau di sini sedang ada kegiatan, tentu taruna yang kami prioritaskan. Oleh karena itu, surat kunjungan harus ada dan pasti kami balas," terangnya kepada Tribun Jateng ketika berkunjung ke sana.

Ahmad Sujiwan akan mengantar Anda menelusuri ruang demi ruang di Museum Abdul Djalil, mulai Auditorium, AMN, pra-AMN, AKABRI, AKMIL, hingga Ruang Senjata.

"Tiap ruang berisi barang-barang taruna yang pernah membawa harum Indonesia, misalnya Pak SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) yang juga lulusan terbaik Akmil tahun 1973," imbuh Sujiwan. Tidak hanya barang yang bersifat militer namun juga seni seperti alat musik yang pernah dimainkan saat SBY menjadi Taruna.

Yang paling istimewa, pengunjung diizinkan melihat senjata rahasia negara yang dipajang di ruang senjata.

Ada ratusan senjata mulai dari senapan mueser, refile, aneka meriam gunung, aneka pistol, sniper, mortir hingga senjata berlapis emas.


Museum Abdul Djalil di Magelang.

"Namun, yang perlu diperhatikan, di ruang senjata tidak boleh mengambil foto, apalagi selfie, karena semua senjata di sana adalah rahasia negara takutnya ditiru orang," tegas Sujiwan.

di Lain sisi Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Joko Suratno menerangkan, Kota Magelang sebenarnya memiliki potensi Pariwisata yang tidak kalah dibanding Yogyakarta dan Solo.

"Semua tinggal upaya dari insan pariwisata mengemas semenarik mungkin sehingga mampu mengundang wisatawan untuk datang, menginap dan menjelajah Magelang," pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini