Untuk harga, sangat terjangkau. Untuk minuman original cincau dan cendol dipatok hanya Rp 8.000.
Sedangkan pakai toping oreo, cokelat silverqueen, buah alpukat atau nangka, hanya Rp 10.000.
Hanya saja modifikasi dan kemasannya terbilang moderen.
Modifikasi cendol dan cincau diberi toping dengan kemasan gelas plastik berlogo Jurdol dan penutup safety.
Gelas plastik dipesan langsung dari Surabaya. Sehingga memikat pencinta kuliner.
Kuliner minuman khas ini, bukanlah franchise. Melainkan usaha keluarga yang saat ini masih beroperasi di wilayah Samarinda saja.
Anda ingin mencoba, silahkan kunjungi kedai Jurdol yang menggunakan tenda khas motif sarung Samarinda. Mulai beroperasi jam 10,00 pagi sampai jam 21.00 wita.
Kedai yang berdiri tepat dipinggir jalan, dengan etalase pikulan yang terbuat dari rotan, sebagai tempat gentong cendol atau cincau.
Menariknya, tempat duduk bagi pengunjung atau pecinta kuliner menggunakan papan sketboard.
Pembeli antri di Kedai Cincau dan cendol Samarinda.
Meski hanya seluas 8 x 6 meter persegi, ada sekitar empat meja dan 8 kursi.
Terlihat kreatifitas memodifikasi barang bekas si pemiliknya yang punya hobi sketboarding.
Setiap hari, Jurdol menjual minimal 200 gelas cendol dan cincau.
Rencananya, Jurdol bakal membuka cabang di Samarinda Seberang.
"Kita baru buka empat bulan, sudah ada yang mau kerjasama buka di Bontang. Saya harus perkuat manajemen dan bahan serta sistemnya," pungkas Ghazali.