Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Pantai Balian berada di Desa Lalalinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan.
Jika berkendara dari Pusat Kota Denpasar berjarak sekitar 50 kilometer atau 1 jam 30 menit dan 60 kilometer atau sekitar dua jam dari Bandar I Gusti Ngurah Rai.
Lokasi Pantai Balian terletak tak jauh dari di ruas utama Jalan Raya Denpasar Gilimanuk, sehingga mudah untuk diakses dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Pantai Balian. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
“Nama Balian sendiri diambil karena pantai ini adalah muara dari Tukad (sungai) Balian. Karena itu disebutlah sebagai Pantai Balian,” ujar warga lokal dan pelatih surfing, Ketut Warung kepada Tribun Bali, belum lama ini.
Aliran air dari Tukad Balian yang bertemu dengan air laut (campuhan) membelah area pantai.
Hal itu membuat ada dua jalan masuk menuju Pantai Balian.
Di sebelah barat, suasananya lebih ramai karena sudah terdapat restoran, kafe, maupun pedagang.
“Ada banyak penginapan di sini. Dari penginapan untuk backpacker sampai resort juga ada. Rata-rata pengunjung pantai lebih banyak tamu asing dari pada yang lokal,” tambah Ketut.
Tak sedikit pengunjung Pantai Balian memilih untuk berenang di muara Tukad Balian.
Pantai ini memiliki sesuatu yang unik, yang jarang dimiliki pantai-pantai kebanyakan. Mulai dari jenis ombak dan warna pasirnya. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Aliran airnya tidak deras dan tidak terlalu dalam.
Beberapa anak-anak kecil asik bermain air, membaur dengan tamu asing yang tengah berendam.
Pantai Balian memang menawarkan atomosfer berbeda.
Suasananya lebih tenang, sehingga menjadi alternatif bagi yang merasa jenuh dengan keramaian pantai di Kuta maupun Seminyak.
Pantai berpasir hitam ini tergolong unik.
Umumnya pasir pantai dipenuhi dengan pecahan kerang-kerang.
Namun, pasir Pantai Balian dihiasi bebatuan hitam dengan ukuran yang yang tidak terlalu besar.
Tidak banyak ada kerang layaknya pantai dengan pasir putih.
Pantai Balian menyuguhkan keindahan yang memanjakan mata pengunjung.
Dari kejauhan terlihat tebing-tebing yang menjorok ke dalam laut.
Suasana pantai yang masih tergolong sepi bisa dijadikan tempat untuk bersantai sambil menikmati dengan deburan ombak dan semilir angin.
Momen terbaik saat mengunjungi Pantai Balian adalah saat sore hari.
Karena posisinya yang menghadap ke barat, pantai ini menjadi lokasi strategis untuk menikmati detik-detik terbenamnya matahari di kala senja.
Semburat kilau kuning keemasan menghiasi langit pantai.
Menyaksikan perlahan sang surya hilang dari ufuk barat merupakan sesuatu yang sering diincar bagi pengunjung pantai.
Kicauan burung yang kembali menuju sarangnya terdengar samar-samar, beradu dengan suara deburan ombak.
Di saat sore hari, beberapa nelayan juga sibuk menyebar jaring yang telah disusunnya ke air laut.
Berharap bisa mendapatkan ikan untuk disantap bersama keluarga atau dikumpulkan kepada pengepul ikan.
Satu di antaranya adalah Iwan.
“Setiap sore kerjaannya kayak gini. Jaringnya didiamin sejam biar ikan-ikan kecil nyangkut karena terbawa ombak,” kata Iwan.
Surga Bagi Para Surfer
Pesona Pantai Balian tidak hanya pemandangannya yang indah.
Pantai Balian memiliki karakteristik gulungan ombak yang besar dan tinggi sehingga ideal untuk lokasi surfing oleh para peselancar.
Pantai Balian juga dikenal dengan tipe ombaknya yang reef-rockly, yakni bergerak dari arah kanan ke kiri.
Gelombangnya memiliki kekuatan yang normal dengan frekuensi yang cepat namun teratur.
Ombak di Pantai Balian juga tidak mudah pecah.
Dikenal dengan jenis ombak regional classic yang bisa dijelajahi semua surfer dari berbagai level.
Dari pemula hingga peselancar yang sudah profesional.
Oleh karenanya pantai ini juga disebut sebagai surganya bagi para surfer.
“Karena spot untuk surfing, banyak tamu asing yang datang ke sini, terutama yang dari Eropa dan Australia. Ombak yang agak besar lebih cocok untuk peselancar yang sudah pro. Untuk beginner juga bisa, tapi tanya dulu sama orang di sini sebagai tambahan informasi,” ujar Ketut.
Ia menambahkan, saat Juni dan Juli adalah waktu yang paling tepat untuk berselancar karena kondisi ombaknya yang sangat baik.
Pengunjung yang ingin belajar surfing juga bisa dilakukan di Pantai Balian.
Satu orang dikenakan Rp 350 ribu per jam dan sudah termasuk dengan instruktur.
“Belajarnya tidak bergrup, jadi untuk satu orang. Sejenis private jadi bisa fokus dan cepat. Selain itu pengawasan yang diberikan bisa lebih aman,” ungkapnya. (*)
Info Harga:
Biaya Parkir Mobil : Rp 5.000
Biaya Parkir Motor : Rp 2.000
Dari Pusat Kota Denpasar berjarak sekitar 50 kilometer atau 1 jam 30 menit
Dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai berjarak 60 kilometer atau sekitar dua jam
Berada di ruas utama Jalan Raya Denpasar Gilimanuk
Aktivitas yang bisa dilakukan adalah belajar surfing dengan biaya Rp 350 ribu per orang untuk satu jam