News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Pantai Soka, Pantai Cantik di Tabanan, Bali, yang Menyimpan Kisah Legenda Kebo Iwa

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan menikmati suasana Pantai Soka, Tabanan, Bali.

Laporan Wartawan Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Tabanan tidak hanya dikenal sebagai lumbung padi bagi Pulau Bali.

Keindahan wisata alamnya pun menarik untuk dieksplorasi bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana berbeda.

Sebut saja eksotisme Pantai Soka yang menjadi daya tarik lain dan patut dikunjungi.

Pantai ini berada di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar.


Pantai Soka. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Letak Pantai Soka berada tak jauh dari jalan utama yang menghubungkan Denpasar dan Gilimanuk sehingga mudah untuk dicari.

Jika datang dari arah Denpasar, jalan menuju Pantai Soka berada di sisi kiri jalan.

Tepatnya sekitar 100 meter setelah melalui Soka Indah Restaurant.

Jalan setapak yang bisa dilalui kendaraan roda empat dan dipenuhi pasir hitam menjadi penanda bahwa lokasi Pantai Soka sudah dekat.

Begitu memasuki area Pantai Soka, terdapat beberapa warung-warung sederhana yang dikelola warga lokal.

Pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di sekitar warung dan berjalan menuju pantai.


Pantai ini menyimpan cerita menarik tentang legenda Kebo Iwa. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Pantai dengan pasir hitam yang landai akan menyambut setiap pengunjung yang datang.

Sama halnya dengan pantai berpasir hitam lainnya yang terdapat di Tabanan, pasir di Pantai Soka sangat halus dan akan berkilau jika diterpa sinar matahari.

Banyak terdapat sarang bagi kepiting kecil di dalam pasir.

Pantai Soka menawarkan pemandangan yang menawan.

Bebatuan besar dan karang berdiri kokoh di sisi kanan dan kiri pantai.

Tempat lain untuk menikmati keindahan pantai ini dengan menyusuri bukit dan menikmati panorama pantai dari atas.

Selain keindahannya, Pantai Soka menyimpan cerita atau legenda tentang tokoh Kebo Iwa.

Dikatakan terdapat batu karang yang bentuknya menyerupai dapur dan periuk.

Konon, Kebo Iwa pernah menjadikan batu karang di Pantai Soka tersebut sebagai tempat untuk memasak.

“Cerita lengkapnya kurang tahu, tapi katanya di sana ada periuk dan bungut paon dari Kebo Iwa. Sepertinya sudah runtuh sih bungut paonnya itu.

Lokasinya di dekat Pura Serijong. Ada goa kelelawarnya juga,” cerita Sena (20), pemuda dari desa setempat kepada Tribun Bali beberapa waktu lalu.

Terlepas dari legenda yang menambah daya tarik Pantai Soka, tempat ini memang cocok dijadikan untuk bersantai.

Ombak di Pantai Soka tidak terlalu besar dan tinggi.

Tak sedikit warga yang menjadikan pantai ini untuk mandi dan bermain dengan pasir pantai.

“Kalau sore pantai ini ramai dikunjungi sama orang-orang. Biasanya ada yang main sepak bola atau mandi di pantai. Kebetulan karena hari ini libur dan dekat sama rumah, makanya main-main ke sini,” kata Sena yang datang bersama adik dan kekasihnya.

Ia menuturkan, saat hari raya keagamaan umat Hindu, Pantai Soka juga dijadikan tempat untuk pembersihan atau penyucian.

Tak heran masih terlihat bekas-bekas sesajen masih terlihat di atas pasir pantai.

Jika berkunjung di hari biasa, tidak dikenakan biaya untuk tiket masuk maupun parkir kendaraan.

Sewa Jukung Memancing di Tengah Laut

Kegiatan lain yang bisa dilakukan di Pantai Soka adalah memburu udang.

Karang yang tak terlalu tinggi dan berada di sisi barat pantai menjadi tempat tinggal bagi udang.

Pantai Soka juga menjadi tempat berkumpulnya nelayan.

Sebuah bale dijadikan sebagai tempat untuk membetulkan jaring yang nantinya dipakai untuk menangkap ikan.

“Di sini ada kelompok nelayannya. Kalau ada tamu gitu yang mau mancing ke tengah laut bisa sewa jukung (perahu tradisional). Harga sekitar Rp 300 ribu dan waktunya terserah tamu. Kalau bisa harus bikin janji dulu sama pemilik jukung,” ungkap Wawan, pemilik warung di Pantai Soka.

Ia menambahkan, beberapa pengunjung dari luar daerah memanfaatkan jukung sewaan untuk memancing.

Jadwal memancing dengan jukung dan nelayan lebih sering dimulai dari pukul 08.00 Wita.

“Sensasinya lebih beda karena bisa lebih banyak dapat ikan kalau dari tengah laut. Tapi lihat kondisi ombak juga. Kalau ombaknya bagus, baru bisa ke sana (tengah laut),” tambahnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini